Suara.com - Kekecewaan calon penumpang pesawat Lion Air terhadap respon manajemen maskapai tersebut ketika sedang delay membuat mereka membanding-bandingkan dengan service yang diberikan maskapai lain yang dinilai jauh lebih baik.
Salah satu calon penumpang Lion Air jurusan Bandara Soekarno-Hatta ke Surabaya, Asiwardi Gandhi, menilai respon petugas maskapai Garuda Indonesia ketika pesawat delay lebih memuaskan konsumen.
"Saya pernah mengalami kondisi yang hampir sama dengan Garuda kira-kira tahun 2009 atau 2010. Waktu itu saya mau ikut seminar di Batam. Mestinya berangkat jam 10 pagi, delay sampai jam 14 kemudian penumpang minta komunikasi dengan direksi, disambungkan dan kami mendapat penjelasan bahwa sistem IT yang baru diterapkan down sehingga berakibat kekacauan pengaturan pesawat dengan crew yang harus terbang, sampai di ticketing. Bagusnya Direksi Garuda langsung mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dan keputusan tersebut diumumkan kepada penumpang," kata Asiwardi kepada suara.com, Jumat (20/2/2015).
Asiwardi menjelaskan keputusan Garuda ketika itu adalah, pertama untuk sementara penjualan tiket dihentikan. Kedua, semua kompensasi yang menjadi hak penumpang diberikan, yang berupa uang dibayarkan tunai.
Ketiga, penumpang yang tetap mau terbang dijadwalkan ulang berdasarkan pilihan penumpang. Keempat, penumpang yang tidak jadi terbang diberikan penggantian uang tiket dua kali harga tiket plus uang taksi.
Keempat, penumpang yang menjadwalkan ulang penerbangannya dan perlu penginapan diberikan hotel maksimum dua malam.
"Dengan keputusan tersebut dan keputusan tersebut diumumkan kepada penumpang maka penumpang menjadi tenang karena menjadi tahu kompensasi yang akan diterima sehubungan dengan kerugian yang dialami dan merasa mempunyai kepastian karena yang mengumumkan Dirutnya sendiri," kata Asiwardi.
Berbeda dengan Lion Air, menurut Asiwardi, ketika calon penumpang yang sudah lelah lantara berjam-jam menunggu ketidakpastian keberangkatan pesawat dan memutuskan untuk refund tiket, layanan yang didapat tidak memuaskan, malah terkesan sangat sulit.
Sejak kemarin, Asiwardi belum mendapatkan haknya kembali ketika refund tiket sehingga hari ini ia terpaksa kembali lagi ke bandara untuk mengurusnya.
"Saya mau ke Terminal 1A lagi untuk ngurus refund yang kemarin belum selesai," kata Asiwardi.
Berita Terkait
-
Gara-gara Lion Air, Penumpang AirAsia Tak Bisa Masuk Terminal 3
-
10 Pesawat Rusak, Kemenhub Minta Lion Air Batasi Penjualan Tiket
-
VIDEO: Ini Petugas yang Menangis 'Dikeroyok' Penumpang Lion Air
-
Lion Air Kembali "Delay", Penumpang: Memang Selalu Begitu
-
Pesawat Lion Air Jakarta-Kupang Alami Keterlambatan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India