Suara.com - Sebanyak empat penghuni tahanan Kepolisian Resor Lombok Tengah kabur pada Sabtu (21/2/2015) dini hari. Insiden itu diduga akibat lemahnya pengawasan anggota yang berjaga.
Kapolda NTB melalui Kabid Humas AKBP M Suryo Saputro di Mataram, Minggu (22/2/2015), mengatakan bahwa pihak Polres Lombok Tengah kini masih menyelidiki keberadaan empat tahanan kabur tersebut.
"Mereka melarikan diri dengan cara mengeruk dan menjebol dinding sel tahanan yang berbatasan langsung dengan bibir jalan umum," katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Empat tahanan Polres Lombok Tengah yang berhasil kabur tersebut antara lain US asal Sakra Timur, Kabupaten Lombok Tengah, RA asal Dusun Rangkep, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Kemudian, KA, asal Dusun Lemndang Bau, Desa Batu Jangkih, Kabupaten Lombok Tengah yang baru sepekan ditahan oleh anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Hukum (Ditreskrimum) Polda NTB.
Selanjutnya, YK, yang terjerat kasus pembunuhan namun identitas dirinya masih belum diketahui. "Keempatnya berada dalam satu sel tahanan, anggota mengetahui mereka kabur pada Sabtu (21/2) sekitar pukul 04.00 Wita dinihari." ujarnya.
Lebih lanjut Suryo mengatakan bahwa keempatnya terindikasi sudah lama merencanakan untuk kabur dari dalam sel tahanan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, anggota menemukan sebuah besi yang diduga digunakan untuk mengeruk lantai dari dalam sel tahanan.
"Barang buktinya sudah diamankan, anggota Polres Lombok Tengah masih menyelidiki asal besi itu hingga bisa masuk ke dalam sel dan lolos dari pantauan petugas yang berjaga," ucapnya.
Untuk saat ini, kata SUryo, Polres Lombok Tengah masih mengumpulkan keterangan dari para saksi, baik itu dari para petugas yang berjaga, maupun seluruh penghuni sel tahanan setempat.
Terkait persoalan tersebut, Suryo mengakui bahwa kaburnya empat tahanan terjadi akibat kelalaian para petugas yang berjaga. Selain itu, kondisi bangunan sel juga dilihat sudah tidak layak lagi digunakan sebagai tempat para tahanan.
"Sebenarnya, kondisi sel tahanan disana sudah penuh, awalnya anggota setempat berencana menitipkan sebagian tahanan di balai rutan," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?