Suara.com - ISIS kembali merilis sebuah video. Video yang satu ini tidak berisi pemenggalan atau eksekusi mati, melainkan rekaman kegiatan pelatihan ISIS di sebuah kamp khusus anak-anak.
Al Farouq Institute for Cubs, demikian kamp tersebut dinamai. Kamp tersebut terletak di Raqqa, sebuah kota di Suriah yang dikuasai ISIS.
Dalam video berdurasi sembilan menit itu, tampak puluhan bocah yang, jika menilik dari wajahnya, berusia tak lebih dari 15 tahun, berbaris dengan pakaian loreng dan mengikuti perintah dari seorang komandannya yang berdiri di depan. Tampak pula lambang bendera ISIS di ikat kepala hitam yang mereka kenakan.
Perekrutan tentara anak-anak dikategorikan sebagai salah satu bentuk kejahatan perang. Namun, ISIS tampaknya tidak peduli dan terus merekrut anak di bawah umur untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan mereka.
Pejabat pemerintah Irak, kepada NBC News mengatakan, ISIS merekrut anak-anak di bawah usia 15 tahun dan memasukkan mereka ke sejumlah kamp khusus untuk dicuci otaknya. Mereka diajari pula memakai senjata.
"Mereka mengajari anak-anak bagaimana menggunakan AK-47," kata si pejabar.
Sejak Raqqa jatuh ke tangan ISIS, banyak warga yang mengungsi karena takut anaknya dijadikan rekrutan kelompok tersebut. Salah satunya adalah seorang ayah yang diancam akan dibunuh ketika ia melarang ISIS memasukkan putranya yang berusia 13 tahun ke kamp pelatihan. (Dailymail/NBC)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya