Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan setiap unit Rusunawa Tambora dipasang Electronic Data Capture (EDC) atau mesin gesek ATM.
Ahok bahkan menegaskan penghuni rusunawa harus memilliki kartu ATM. Fungsinya, kata Ahok, bukan hanya untuk menarik atau melakukan transaksi non tunai saja, tetapi juga menjadi kartu anggota penghuni rusunawa.
Adapun kartu ATM yang diajaknya kerjasama yakni Bank DKI.
"Semua yang tinggal di sini punya ATM. Saya minta semua unit ada EDC-nya (Electronic Data Capture). Saya ingin rakyat yang nggak sanggup beli beras mahal wajib pakai EDC. Saya nggak mau jual 10 persen beras buat dia tapi 90 persen masuk ke gudang. Kalau pakai ATM si toko kelihatan jual ke siapa dan nanti dapat beras murah," kompleks Rusunawa Tmabora, Jalan Angke Jaya, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2/2015).
Mantan Bupati Belitung timur itu bahkan mengaku tak akan main-main untuk memenjarakan orang yang mencoba menyewakan rumah susun yang baru diresmikan oleh pemerintah DKI.
"Yang paling penting bagi penghuni saya nggak pernah main-main penjarakan siapapun yang sewa atau jual unit kami. Yang tinggal harus beralamat KTP sama dengan rusun, jika Dukcapil masih main saya masih punya ATM Bank DKI," tegas Ahok.
"Kalau sampai orang Bank DKI ada oknumnya keluarkan kartu kedua saya akan minta ke BI. Kalau memalsukan kartu anggota rusun di penjara paling seminggu. Saya tidak akan menggugat memalsukan kartu pengenal rusun karena terlalu ringan hukumannya, tapi memalsukan kartu ATM bank karena hukumnya 12 tahun," tambah Ahok.
Pemerintah DKI mengenakan tarif sewa Rusunawa Tambora sebesar Rp458 ribu per bulan, setelah membayar, para penghuni sudah dibebaskan dari pemeliharaan lift dan taman rusun. Harga tersebut, menurut Ahok, lantaran sudah disubsidi oleh pemerintah sebanyak 80 persen.
Ahok mengatakan, pihaknya tidak mengutip uang dalam bentuk apapun kecuali retribusi sebesar Rp15 ribu per hari. Uang itu nantinya akan digunakan sebagai biaya kebersihan dan perawatan bangunan.
"Kami hanya minta uang retribusi untuk keamanan, kebersihan dan perawatan kira-kira Rp15 ribu sehari. Kalau (masih merasa) mahal? Bapak-Ibu tahu berapa kami subsidi sampai 80 persen," tutup Ahok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta