Suara.com - Presiden Joko Widodo menegaskan tidak akan melakukan barter terpidana sebagaimana yang sempat ditawarkan Australia terkait dua warga Australia yang menjadi terpidana mati kasus narkoba di Indonesia.
"Tidak ada," kata Presiden Jokowi ketika ditanya wartawan soal barter terpidana itu di Bogor setelah menghadiri perayaan Cap Go Meh di pelataran Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Kamis (5/3/2015) sore.
Meski secara tegas menolak tawaran itu, Presiden menegaskan akan tetap menjaga hubungan baik dengan negara tetangga dengan batasan-batasan yang menurut dia harus dihormati satu sama lain.
Ia berpendapat bahwa hubungan baik dengan negara sahabat tetap memiliki batasan yang tidak bisa saling diganggu gugat.
"Kedaulatan hukum tetap kedaulatan hukum, kedaulatan politik tetaplah kedaulatan politik," katanya.
Presiden mengingatkan kejahatan narkoba sudah sangat masif akibat praktik peredaran narkoba yang dilakukan para bandar dan mafia internasional.
Sudah jutaan orang meninggal karena narkoba, jutaan yang lain menjalani rehabilitasi, dan banyak di antaranya yang sudah tak mungkin bisa disembuhkan.
"Korban-korbannya lihat, 4,5 juta. Jangan hanya dilihat yang dieksekusi saja," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?