Suara.com - Wajah Zainal terlihat datar saat menceritakan pengalamannya menjadi korban begal motor. Tiga tahun lalu, sepeda motornya dirampok di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dia meneyebut 'dirampok' karena saat itu tidak mengetahui ada istilah 'begal'. Awal Juni 2013, warga Cisauk, Serpong itu baru menerima gaji dari hasil kerjanya sebagai buruh di Perusahaan Air Minum kemasan di Tangerang. Dia sengaja untuk berbelanja bulanan dulu setelah keluar kantornya pada pukul 19.00 WIB.
"Saya lembur waktu itu, jadi pulang agak malam. Nah, kebetulan Pasar Kelapa Dua dekat, jadi saya belanja beras dan mainan untuk anak," ujarnya saat ditemui di kawasan Alam Sutra, Minggu (8/3/15) pagi.
Usai berbelanja bulanan pukul 21.00 WIB, Zainal mengendarai Suzuki Shogun biru dengan membawa berasnya di sela jok dan setir motornya. Dia kemudian mengendarai motornya dengan pelan melewati jalan sepi di Legok. Di sisi kiri dan kanan hanya ada hamparan sawah dan beberapa rumah di tengahnya, tanpa penerangan lampu jalan.
"Maklum di sana masih desa. Tapi jalannya sudah aspal," kata Zainal.
Selama 5 tahun bekerja, Zainal selalu melewati jalan yang sama saat pulang dari tempat kerja. Alasannya jalan itu lebih dekat ketimbang harus melewati Jalan Raya Serpong.
Sekitar 30 menit berkendara, sebuah sepeda motor melintas cepat. Sementara di belakang Zainal, ada satu sepeda motor yang mengikutinya.
"Saya ditabrak dari belakang, sampai jatuh. Beras juga jatuh ke sawah. Terus saya ditodong celurit," kata Zainal bernada emosi.
Kejadiannya begitu cepat, sepeda motor Zainal dibawa kabur pelaku. Zainal berusaha berteriak meminta tolong, tapi sia-sia. Baru sekitar 20 menit, ada pengendara motor yang melintas dan kemudian menolong dirinya.
"Saya nggak lapor polisi. Menurut saya percuma lah. Lagian dompet dan surat-surat nggak ilang. Nggapain juga. Rasanya masih nyesek sih sekarang. Mana motor satu-satunya," keluh Zainal.
Kejadian serupa dialami Tosirun, warga Curug. Dia hampir dibegal di Jalan Pasir Randu, Kabupaten Tangerang, bulan lalu. Jalan itu menghubungkan kawasan Industri Manis di Jalan Pajajaran, Tangerang. Akses jalan itu menjadi andalan warga Tangerang dari Panongan dan Curug yang ingin ke Kota Tangerang. Tosirun hampir dibegal saat berangkat kerja.
"Saya berangkat habis subuh, sekitar Pukul 05.00 WIB. (masih gelap?) Iya, sepi juga," kata lelaki 40-an tahun itu.
Tosirun diikuti sebuah motor matic yang ditumpangi dua orang. Dia dapat melihat dengan jelas pakaian orang itu dari kaca spion. Keduanya bercelana pendek dan mengenakan kostum Barcelona.
"Dia pepet saya sampai keluar jalur sampai teriak, 'woy berhenti lu... berehnti... berhenti...'. Begitu. Saya nggak berhenti, malah saya langsung kebut aja," kata dia.
Begitu sampai di Jalan Pajajaran, motor pengejarnya sudah tidak ada.
Kerja Pagi
Seorang petugas keamanan di salah satu perumahan Curug Tangerang, Muhammad Ali sering mendengar ada begal dan upaya pembegalan di kawasan yang dilewati Tosirun dan Zainal. Terlebih jalan yang dilewati Tosirun memang rawan begal. Kebanyakan korban dibegal pagi buta sebelum matahari terbit.
"Ini sih pengamatan saya selama ini, karena kalau pagi itu puncak-puncaknya orang capek. Kan nggak ada yang beraktivitas," jelas Ali pekan lalu.
Ali yang bertugas menjaga perumahan mengungkapkan suasana jalansangat sepi antara pukul 03.00 WIB sampai 05.00 WIB.
"Kebanyakan di jam itu habis stamina kita. Jadi pantas aja jalan-jalan sepi dan nggak ada aktivitas," kata Ali.
Warga asli Tangerang itu sudah beberapa kali mengalami percobaan begal. Bahkan sejak tahun 90-an, ketika Tangerang belum banyak mempunyai akses jalan ke kampung.
"Dulu Curug ini siapa yang tahu? Sawah dan rawa semua. Nggak ada jalan, apa lagi lampu," katanya.
Rawan Begal
Sejumlah titik di Kabupaten Tangerang menjadi kawasan yang rawan pembegalan. Menurut Polda Metro Jaya kewasan rawan pembegalan itu adalah Cikupa, Citra Raya, Balaraja, dan Serpong.
Sampai saat ini, Kepolisian Resort Tangerang sudah menangkap belasan pelaku pembegalan. Kasat Reskrim Polrestro Tangerang Sutarmo mengatakan sudah menahan 12 tersangka begal sejak awal tahun ini.
"Mudah-mudahan sekarang sudah tidak ada lagi. Kita tetap sebar Tim Buser Begal di tiap Polsek-Polsek," kata dia pekan lalu.
Berita Terkait
-
Viral Begal Motor Sasar Warteg Di Tambun Utara Bekasi, Pelaku Ancam Korban Pakai Celurit
-
Aksi Taufik 5 Kali Maling Motor untuk Bayar Cicilan, Berujung Dibekuk Polsek Cengkareng
-
ABG Korban Begal di Jagakarsa Resmi Buat Laporan Polisi
-
Polisi Bekuk Otak Pelaku Begal Motor di Tanjung Duren Berinisial AA
-
Sadisnya! Kawanan Begal Ini Bogem Korbannya Sebelum Rampas Motor di Jaktim
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak