Suara.com - Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan auditor untuk menghitung kerugian negara akibat dugaan korupsi APBD DKI Jakarta tahun 2014, terutama untuk belanja alat uninterruptible power supply atau alat penyimpan daya listrik sementara.
"Soal kerugian, nanti kita akan lakukan pemeriksaan lagi lebih dalam, kita harus lebih melakukan pemeriksaan intensif, kemudian kita minta kepada pihak auditor untuk bisa menentukan kerugian negara tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, Senin (9/3/2015).
Untuk mengusut kasus tersebut, Polda Metro telah memeriksa 21 orang, yang terdiri dari kepala sekolah yang mendapatkan UPS, pemenang tender pengadaan UPS, pendamping pemenang tender, serta pejabat yang tahu proses pengadaan barang.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa dokumen pelelangan dan perjanjian pengadaan UPS.
Dalam waktu dekat, Polda Metro Jaya juga akan mengumpulkan informasi dari anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kalau kita lihat dari pemeriksaan ini kan tidak hanya melibatkan dinas, tapi dewan juga, tentu akan kita mintai keterangan anggota dewan yang menjadi bagian komisi pendidikan tentunya," ujarnya.
Martin mengatakan saat ini polisi belum menetapkan tersangka. Kendati demikian, menurut Martin, nanti bisa jadi jumlah tersangkanya banyak.
"Tersangka itu bisa lebih dari satu. Kemungkinan tersangkanya banyak," kata dia.
Para tersangka, kata dia, akan dikenakan Pasal 2 dan 3 UU Nomor 31/1999 sebagaimana dalam UU nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak korupsi.
"Karena kita lihat ada indikasi merugikan keuangan negara dengan tujuan memperkaya diri, dan adanya proses menyalahgunakan kewenangan untuk merugikan keuangan negara," katanya.
Polda Metro mulai menyelidiki kasus ini sejak 28 Februari 2015 atas dasar pengaduan dari masyarakat. Pemeriksaan sudah mulai dilakukan sejak pekan lalu. Beberapa orang yang sudah diperiksa, di antaranya bekas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Dikmen Jakarta Barat Alex Usman dan bekas Kepala Sudin Dikmen Jakarta Pusat Zaenal Soelaiman.
Kasus APBD 2012-2014 juga telah dilaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke KPK pada Jumat (27/2/2015). KPK memberi sinyal akan segera melakukan penyelidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi