Suara.com - LSM Anti Korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan ada 48 mata anggaran kegiatan 'siluman' di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Anggaran itu ada di Dinas dan Suku Dinas Pendidikan.
ICW mencatat puluhan kegiatan yang bermasalah itu terdapat dalam program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan DKI Jakarta tahun anggaran 2014. Hal itu dinyatakan ICW dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin (9/3/2015).
"Pada TA 2014 terdapat alokasi anggaran sebesar Rp2,068 triliun dengan nilai realisasi sebesar Rp1,194 triliun," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Pelayanan Publik ICW Firdaus Ilyas.
Berdasarkan hasil temuan ICW, program Pemerintah Provinsi DKI yang bermasalah itu terjadi dalam sejumlah proyek pengadaan barang. Di antaranya proyek pengadaan Uninterruptible Power Suplly (UPS) untuk sekolah menengah di Jakarta. Kemudian pengadaan alat scanner dan printer 3D, pengadaan Colaboration Active Classroom (CAC), pengadaan alat digital education classroom.
"Dari realisasi kegiatan yang diduga bermasalah (siluman) terdiri dari 454 paket kegiatan," ungkapnya.
Dia menjelaskan berdasarkan laporan realisasi pengadaan UPS selama TA 2014 pada Dinas dan Sudin Pendidikan DKI Jakarta sebanyak 51 paket. Pengadaan itu diantaranya pada SMA dan SMA sebanyak 49 paket dengan anggaran Rp6 miliar perpaket, kemudian pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 1 paket dengan anggaran Rp6 miliar perpaket, serta pada RSUD Cengkareng 1 paket senilai Rp1,37 miliar.
"Dari 50 paket realisasi proyek pengadaan UPS ternyata dimenangkan oleh 39 perusahaan yang berdeba. Dari perusahaan pemenang tender itu ada yang memenangkan lebih dari 1 paket," ungkapnya.
Ia menambahkan dari penelusuran lebih lanjut ternyata 39 perusahaan itu juga telah mendapatkan atau memenangkan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemprov DKI selama periode 2012-2014. Ke-39 perusahaan itu di antaranya CV Anugerah Indah Mahakarya yang memenangkan 14 proyek dengan nilai anggaran Rp49,4 miliar. Kemudian PT Debindo jaya memenangkan 16 proyek dengan nilai anggaran Rp73,7 miliar dan PT Dinamika Airufindo Persada memenangkan 17 proyek dengan nilai Rp74,6 miliar.
"Total jumlah proyek yang mereka menangkan sebanyak 197 paket dengan total nilai anggaran sebesar Rp875,871 miliar," terang Firdaus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Revisi UU Pemilu: Momen Krusial Perkuat Demokrasi atau Justru Merusaknya? Ini Kata Pengamat!
-
Soal Dugaan Kebocoran Anggaran Haji Rp 5 Triliun, Gus Irfan: Itu Masih Potensi
-
BRUK! Lansia Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Pademangan Jakut, Tubuhnya Timpa Mobil
-
Tinjau Pesantren Al-Khoziny, Cak Imin Minta Pembangunan Gedung Tanpa Ahlinya Harus Dihentikan
-
Menteri Haji dan Umroh 'Setor' 200 Nama Calon Pejabat ke KPK Sebelum Dilantik: Untuk Ditracking
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?