Suara.com - Kebakaran hebat yang terjadi di Gedung Wisma Kosgoro yang terbakar pada Senin (9/3/2015) pukul 18.30 WIB malam, membuat petugas mengalami beberapa kendala dalam memadamkan si jago merah.
Upaya pemadaman Gedung Wisma Kosgoro, hari Senin (9/3/2015), berjalan lamban. Mengamuk sejak sore sekitar pukul 18.30 WIB, si jago merah baru bisa dijinakkan sekitar sembilan jam kemudian, yakni Selasa (10/3/2015) pukul 03.10 WIB.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo mengungkapkan, pihaknya mengalami beberapa kendala. Selain titik api yang berada di tempat yang tinggi dan sulit dijangkau, pemadam harus mengganti sejumlah selang yang rusak saat pemadaman berlangsung.
"Kita terkendala dengan pecahan kaca yang merusak selang. Pecahan kaca jatuh kena selang, berapa kali kita ganti," ujar Subejo di lokasi kebakaran, di Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2015) dini hari.
Subejo mengungkapkan, lokasi titik api menyebabkan lambannya proses pemadaman. Para petugas harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai lantai 15 dan 16, tempat di mana titik api berada.
"Ada sedikit kendala tadi. Tim kita harus melewati tangga darurat untuk mencapai lantai 16. Bayangkan saja kalian membawa selang dan segala macam peralatan seperti itu, bisa kelelahan pasti," kata Subejo.
Untuk mengatasi kesulitan itu, pihaknya telah menerapkan pola pemadaman di area lantai 10 sebagai tempat untuk beristirahat sementara para anggota pemadam yang hendak menuju lokasi kebakaran di lantai 16.
"Makanya kita siapkan staging area di lantai 10 tadi untuk bergantian para personil," tutup Subejo.
Seperti diberitakan, api awalnya berkobar dan membakar lantai 16 gedung pada Senin (9/3/2015) sekitar pukul 18.30 WIB. Kemudian, api merambat ke lantai 20 dan api baru bisa dijinakkan sekitar Rabu (10/3/2015) pukul 03.05 dini hari.
Alat-alat canggih seperti sky lift atau tangga setinggi 90 meter dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta juga telah dimanfaatkan untuk menjangkau tempat kebakaran yang tinggi itu. Kebakaran sendiri tidak menimbulkan korban jiwa dan korban material sendiri belum dihitung.
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan