Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono mendukung gagasan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal pendanaan satu triliun untuk Partai Politik. Namun, dia menyindir gagasan tersebut merupakan contekan dari negara lain.
"Sebetulnya gagasan itu tidak orisinil, banyak terjadi di negara-negara Belanda, Australia, dan Inggris. Dengan dasar keterbukaan, ada akuntabilitas dan untuk memajukan demokrasi. Gagasan itu saya dukung," kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Kendati setuju dengan tambahan dana, Agung belum sepakat soal jumlah dana yang harus digelontorkan pemeirntah. Yang terpenting, kata Agung, dana itu harus tetap sasaran dan jangan sampai hanya segelintir orang yang menikmatinya.
"Soal angka saya belum bisa saya katakan, sebab ada yang berpandangan, tidak bisa pukul rata tergantung jumlah kursi," kata dia.
"Jangan sampai tergantung Ketua Umum (Ketum) saja atau ketum orang kaya saja. Sehingga siapa saja bisa menjadi pemimpin yang baik untuk itulah saya mendukung," tambah Agung.
Agung juga beranggapan, dengan bantuan dari negara ini, tindakan korupsi akan berkurang.
"Realistis partai butuh uang untuk menjalankan aktivitas memerlukan budget. Itulah saya mendukung supaya tidak ada lagi korupsi, jadi perlu harus ada akuntanbilitas, transparansi jadi rakyat melihat uangnya tidak digunakan semena-mena," tuturnya.
Alasan soal mengantisipasi korupsi yang dijadikan alasan menambah dana partai langsung dibantah oleh LSM Indonesia Budget Centre (IBC).
Peneliti IBC Roy Salam menilai alasan itu mengada-ada dan hanya sebagai kemalasan parpol mencari dana halal.
“Nantinya isu korupsi malah digiring untuk meminta dana bantuan partai semakin dibesarkan, loginya ngga kena,” sindir Roy.
Usul penambahan dana bantuan parpol ini justru muncul dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang langsung ditangapi antusias oleh politisi, termasuk Ketua DPR Setya Novanto. Belakangan usul Mendagri ini malah diralat oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Berita Terkait
-
Jadi Partai Paling Diuntungkan Jika Dana Parpol Naik, PDIP Justru Menolak: Belum Perlu
-
Wacana Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, Wakil KPK Sebut Agar Tidak Ada Korupsi
-
KPK Usul Dana Parpol Ditambah, Menko Yusril: Jangan Sampai Orang Ramai-ramai Bikin Parpol
-
KPK Usulkan Dana Bantuan Parpol Naik, Legislator PKB Setuju dengan Syarat
-
Gerindra Dapat Dana Parpol Rp20 Triliun dari Pemerintah?! Ini Faktanya!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf