Suara.com - Gerakan Earth Hour di Aceh menyerukan penyelamatan gajah Sumatera. Ini adalah gerakan publik dalam menyambut puncak peringatan Earth Hour 2015.
Acara tersebut dikemas dengan aksi jalan panjang menggunakan topeng gajah. Perjalanan mulai dari kawasan Taman Sari menuju Masjid Raya dan Simpang lima, Banda Aceh.
Ratusan orang dari berbagai komunitas, aktivis lingkungan, aparatur pemerintah, dan mahasiswa ikut dalam parade nasib gajah tersebut.
Koordinator aksi, Andri Munazir mengatakan aksi itu dilakukan untuk mengajak publik lebih peduli terhadap nasib gajah Sumatera yang kian terancam kepunahan. WWF Indonesia mencatat gajah Sumatera kehilangan 70 persen habitatnya karena penggunaan lahan tidak lestari. Akibatnya, populasi gajah berkurang 50 persen dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
"Di Aceh, sejak 2012 sampai saat ini angka kematian gajah juga cukup tinggi. Dari catatan yang ada, sebanyak 34 gajah mati, baik karena perburuan, kehilangan habitat dan segala macam," katanya di Banda Aceh, Sabtu (28/3/15).
Selain mengampanyekan gajah, kata dia, rangkaian puncak peringatan Earth Hour juga diisi dengan acara pelepasan 100 pelari dari Komunitas Indorunner Aceh dan Cimsa. Para pelari ini nantinya akan berlari sepanajang 7 km, mulai dari Hermes Palace Hotel menuju Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
"Banda Aceh beragabung bersama 6 kota lainnya di Indonesia dalam aksi lari 7 region, 7 isu, dan 7 kilometer," ujarnya.
Dikatakannya, kampanye Earth Hour di Aceh telah berjalan sejak 2012. Dan ini merupakan kali ke empat bagi Banda Aceh bersama 29 kota lainnya di Indonesia, ikut serta memperingati kegiatan tersebut.
Aksi puncak Earth Hour nantinya akan ditutup dengan event mematikan lampu selama 1 jam pada pukul 21.00-22.00 wib di beberapa titik dalam pusat kota Banda Aceh, seperti Masjid Raya Baiturrahman dan Museum Tsunami.
"Kami mengajak masyarakat Banda Aceh berpartisipasi dalam rangkaian acara ini sebagai bentuk dukungan kita membantu mengurangi pemanasan global," tutur Andri. (Alfiansyah Ocxie)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan