Suara.com - Di era serba modern seperti saat ini, pangkas rambut identik dengan menggunakan peralatan serba modern, duduk di kursi empuk dan berada di dalam ruangan ber-AC.
Namun hal tersebut tak berlaku bagi Narto Wiyono. Lelaki paruh baya yang sudah tiga puluh tahun bekerja sebagai tukang pangkas rambut ini setiap hari justru menjajakan jasa di tepi jalan raya kawasan alun - alun utara Yogyakarta, tepatnya di bawah rindangnya pohon beringin.
Tak hanya itu, jika sebagian besar jasa pangkas rambut sudah beralih menggunakan peralatan modern, bapak sembilan anak ini justru masih setia menggunakan peralatan tradisional.
"Kalau menggunakan alat listrik lebih susah, kalau rambutnya banyak tidak bisa dipotong," kata Wiyono kepada suara.com di sela - sela aktivitas.
Kendati masih menggunakan peralatan serba tradisional dan bertempat di bawah pohon beringin, Wiyono mengaku pelanggannya cukup banyak, mulai dari tukang becak, wisatawan hingga pegawai negeri sipil.
Setiap hari, ia mampu menerima paling sedikit lima hingga belasan orang.
Walau bisa punya pelanggan tetap, Wiyono mengaku tak pernah mematok tarif khusus kepada mereka.
Baginya, berapapun bayaran yang didapat bukan hal utama, tapi yang terpenting adalah keikhlasan dari setiap rupiah dari pelanggan dan hati senang yang selalu dia dapat setiap hari.
"Kalau bayar seikhlasnya, saya gak senang pakai tarif, ndak sek ra nduwe duit ra wani cukur (biar yang gak punya uang gak takut untuk cukur rambut)," tambah Wiyono.
Wiyono menambahkan tak jarang beberapa pelanggan, bahkan tak membayar jasanya, namun dirinya tetap ikhlas dan gembira.
"Ada yang gak bayar tapi saya ya gak tanya, ada yang bayar 4000, 7000, 10.000, pokoknya seikhlasnya yang penting saya bahagia," kata Wiyono.
Jangan salah, walau sederhana, Wiyono selalu menjaga kebersihan dari setiap alat cukur.
Setelah mencukur rambut, Wiyono selalu membersihkan alat dengan minyak khusus agar tak berkarat.
Sementara itu, menurut Kasim, seorang tukang becak yang sudah menjadi langganan Wiyono, ia merasa senang menggunakan jasa pangkas rambut tersebut.
"Senang di sini, potongannya baik, bayar juga seikhlasnya," ujar Kasim.
Setiap hari, Wiyono buka dari pukul sembilan pagi hingga setengah empat sore atau setelah adzan Ashar berkumandang. (Wita Ayodhyaputri)
Berita Terkait
-
Gelandang PSIM Yogyakarta Rahmatsho Rahmatzoda Menuju Timnas Tajikistan
-
Istimewa! Ini Makna Batik Lurik yang Dipakai Lurah Yogyakarta saat Kawal Demo Mahasiswa
-
Mahasiswa Amikom Yogyakarta Rheza Sendy Gugur di Tengah Aksi Demo: Fakta Apa yang Perlu Diketahui?
-
Pastikan Kesiagaan Operasional, Komut Pertamina Mochamad Iriawan Cek Terminal BBM Rewulu
-
Kalah dari PSIM Yogyakarta, Pelatih Malut United: Pelajaran Bagi Kami
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?