Suara.com - Kemiliteran Angkatan Darat Amerika Serikat akan merevisi kebijakan batasn kepemilikan tato prajurit. Sekarang tentara di AS bisa mempunyai banyak tato.
Sebelumnya tentara AS hanya boleh mempunyai tato dalam jumlah terbatas. Begitu juga tidak boleh banyak warga dan gambar. Semisal hanya tato tulisan.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ray Odierno menjelaskan kelonggaran kepemilikan tato itu masih mempunyai batas. Yaitu tidak boleh masang tato rasis, ekstrim, dan seksis. Mereka juga tidak boleh memiliki tato di leger dan tato yang terlihat saat mengenakan baju tentara berlengan pendek.
Odierno menjelaskan banyak prajuritnya curhat soal tato kepada Mayor Angkatan Darat Dan Dailey. Prajurit ingin kepemilikan tato lebih diperlonggar.
"Saat ini masyarakat berubah pandangannya tentang tato dan kita harus berubah seiring dengan itu. Itu masuk akal. Tentara telah tumbuh di era ketika tato jauh lebih dapat diterima dan kita harus berubah seiring dengan itu," kata Odierno seperti dilansir usatoday.
Namun begitu informasi kebijakan itu tersebar, banyak tentara yang tak percaya. Mereka mengira kebijakan itu sebagai bagian dari April mop. Tentara ini kebijakan nyata.
"Ini nyata. Saya memiliki salinan AR 670-1 pembaruan di sini," jelas Odierno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi