Suara.com - Sebuah bus tua yang pernah digunakan oleh mantan Perdana Menteri (PM) perempuan Inggris, Margaret Thatcher, untuk berkampanye, dijual. Bukan sembarang bus, bus yang satu ini memiliki bobot 18 ton dan memiliki bodi anti-peluru.
Bus bermesin Rolls Royce itu digunakan oleh mantan PM berjuluk Iron Lady itu saat melakukan kampanye pemilu pada tahun 1983 silam. Bus lapis baja ini digunakan saat Thatcher berkampanye di wilayah konflik Irlandia Utara kala itu.
Bus berwarna coklat itu dipasangi kaca anti-peluru setebal 5 sentimeter. Sementara itu, lantai logam bus memiliki ketebalan 60 sentimeter dan mampu menahan ledakan ranjau.
Bus berkapasitas 36 penumpang tersebut juga dilengkapi dengan sebuah ruang di bagian belakang untuk dipasangi meja kerja.
Tak cuma itu, di bagian langit-langit bus dilengkapi motor yang bisa memompa udara bersih ke kabin bus, apabila terjadi serangan senjata kimia, biologi, bahkan nuklir.
Setelah Thatcher terpilih untuk kedua kalinya, bus tersebut dialihfungsikan untuk membawa penumpang bolak-balik dari Bandara Derry ke Belfast. Bus itu juga pernah dipakai oleh Kepolisian Metropolitan London dan Marinir Kerajaan Inggris di fasilitas riset Kementerian Pertahanan.
Bus berkecepatan 128 km per jam itu dijual oleh pemiliknya sekarang, Nick Mead, dengan harga 25.000 Poundsterling atau sekira Rp481 juta. Nick menjualnya di situs jual beli online CitNOW Trade.
"Ini adalah item militer dan peninggalan sejarah," kata Nick.
"Ini masih bekerja dengan baik, dan meskipun tidak terlihat mulus, siapapun yang berminat dapat memperbaikinya dengan mudah," lanjut Nick.
"Saya membelinya pada tahun 2012 karena kendaraan ini bagus. Sayangnya, mobil ini besar, jelek, jadi saya berniat menjualnya ke pemilik yang lebih baik," ujarnya lagi.
Nick mengatakan, ia bisa saja menjualnya kepada peminat dari Amerika. Namun, ia lebih senang jika bus itu tetap berada di Inggris. (Mirror)
Berita Terkait
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'