Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi penerbangan di Indonesia. Menurutnya, beberapa kejadian di dunia penerbangan sejak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik, justru mencoreng nama baik Indonesia di dunia penerbangan.
"Di Hari Penerbangan Nasional hari ini, kita justru prihatin terhadap penerbangan kita, karena belum genap enam bulan pemerintahan Jokowi sudah menghadapi beberapa peristiwa yang mencoreng nama baik penerbangan kita," kata Yudi, Kamis (9/4/2015).
Peristiwa yang telah mencoreng nama baik penerbangan di Indonesia, lanjut Yudi, yaitu peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia, terlambatnya pesawat Lion Air yang mengakibatkan amuk penumpang dan aksi penyusupan Mario Steven Ambarita (21) ke ruang roda pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Jelas beberapa kejadian ini merupakan kejadian yang mencoreng nama baik Indonesia di dunia penerbangan, di saat dunia penerbangan kita tengah bergeliat untuk tumbuh," kata Yudi.
Menteri Perhubungan, kata Yudi, harus bertanggungjawab terhadap dunia penerbangan nasional dengan melakukan langkah-langkah dan tindakan yang efektif.
"Ini merupakan pertaruhan pada Menteri Perhubungan," ujar Yudi.
Lebih lanjut politisi PKS yang terpilih dari Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini juga mengatakan beberapa langkah kementerian mengatasi permasalahan di dunia penerbangan nasional belum membuahkan hasil menggembirakan.
"Baik itu rotasi pejabat, kemudian kebijakan-kebijakan yang sifatnya mengguncang dunia penerbangan ternyata tidak menghasilkan kemajuan dalam hal keamanan dan keselamatan dunia penerbangan," kata Yudi.
Oleh karenanya, kata Yudi, perlu dilakukan audit baik di Kementerian Perhubungan maupun industri penerbangan pada umumnya.
"Karena seperti kita ketahui, di akhir 2015 ini kita akan menerapkan kebijakan Open Sky Policy, dimana persaingan bisnis penerbangan tidak saja ada di Indonesia, tapi di Asia Tenggara, kemudian Asia secara umum dan dunia, dan kalau kita tidak mampu melakukan pembenahan, maka kita hanya jadi konsumen saja, dan masyarakat Indonesia hanya menjadi penumpang saja di dunia penerbangan ini," kata Yudi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas