Adriansyah. (dpr.go.id)
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adriansyah tertangkap basah penyidik KPK di Hotel Swiss Belhotel, Sanur, Bali, Kamis (9/4/2015), seusai datang ke Kongres IV PDI Perjuangan, berikut sejumlah barang bukti berupa uang tunai dolar Singapura dan rupiah.
Siapakah Adriansyah? Dari penelusuran, Adriansyah pernah tersandung dugaan penerimaan gratifikasi izin pertambangan pada saat menjadi bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada 2006.
Presiden Susilo Yudhoyono ketika itu mengeluarkan surat izin pemeriksaan Adriansyah kepada Polri.
Saat itu, dia lepas dari jerat hukum dan bisa melenggang ke DPR untuk masa jabatan 2014-2019 di Komisi IV DPR yang membidangi pertanian dan kehutanan.
Adriansyah terlahir di Ampah, Kalimantan Selatan, pada 7 Oktober 1954, meniti karir politiknya melalui jalur kepemudaan, yaitu Angkatan Muda Pembaruan Indonesia, yang berafiliasi ke Golkar. Di AMPI, dia menjadi ketua AMPI Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Satu demi satu tangga karir politik ia tapaki sampai akhirnya menjadi bupati Tanah Laut, untuk dua periode bersambungan, 2003-2008 dan 2008-2013. Ia juga menjadi ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan.
Dikutip dari Antara, pada 2014, Polri membaui indikasi “permainan” dia dengan seorang pejabat Kota Banjarmasin terkait izin tambang batu bara bagi perusahaan.
Sampai Kamis malam kemarin, saat Hotel Grand Inna Sanur Beach Hotel, Bali, tempat Kongres IV PDI Perjuangan digelar dengan hasil pokok Megawati Soekarnoputri memimpin kembali partai penguasa itu, Adriansyah diduga mencoba mencari peruntungan.
Tapi, penyidik KPK dengan caranya bisa menangkap tangan Adriansyah. Lembar-lembar dolar Singapura yang tidak tertampung dalam genggaman tangan menjadi bukti.
Siapakah Adriansyah? Dari penelusuran, Adriansyah pernah tersandung dugaan penerimaan gratifikasi izin pertambangan pada saat menjadi bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada 2006.
Presiden Susilo Yudhoyono ketika itu mengeluarkan surat izin pemeriksaan Adriansyah kepada Polri.
Saat itu, dia lepas dari jerat hukum dan bisa melenggang ke DPR untuk masa jabatan 2014-2019 di Komisi IV DPR yang membidangi pertanian dan kehutanan.
Adriansyah terlahir di Ampah, Kalimantan Selatan, pada 7 Oktober 1954, meniti karir politiknya melalui jalur kepemudaan, yaitu Angkatan Muda Pembaruan Indonesia, yang berafiliasi ke Golkar. Di AMPI, dia menjadi ketua AMPI Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Satu demi satu tangga karir politik ia tapaki sampai akhirnya menjadi bupati Tanah Laut, untuk dua periode bersambungan, 2003-2008 dan 2008-2013. Ia juga menjadi ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan.
Dikutip dari Antara, pada 2014, Polri membaui indikasi “permainan” dia dengan seorang pejabat Kota Banjarmasin terkait izin tambang batu bara bagi perusahaan.
Sampai Kamis malam kemarin, saat Hotel Grand Inna Sanur Beach Hotel, Bali, tempat Kongres IV PDI Perjuangan digelar dengan hasil pokok Megawati Soekarnoputri memimpin kembali partai penguasa itu, Adriansyah diduga mencoba mencari peruntungan.
Tapi, penyidik KPK dengan caranya bisa menangkap tangan Adriansyah. Lembar-lembar dolar Singapura yang tidak tertampung dalam genggaman tangan menjadi bukti.
Komentar
Berita Terkait
-
Adriansyah, Anggota DPR Pertama yang Ditangkap KPK di Periode Ini
-
Inilah Susunan Pengurus Baru PDI Perjuangan Periode 2015-2020
-
Nasib Adriansyah Ditentukan Usai Pengurus Baru PDIP Ditetapkan
-
Hasto Jadi Sekjen PDIP, Mega: Kalau Berkhianat, Saya Sembelih
-
Megawati: Kalau Mau Korupsi, Keluar dari PDI Perjuangan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045