Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) memberikan buku RAPBD 2015 kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) (Antara)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo untuk mendamaikan kisruh antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pimpinan DPRD. Namun, sampai saat ini Ahok mengaku belum mendapatkan undangan pertemuan untuk mediasi di Istana Kepresidenan.
"Nggak tahu, sampai saat ini belum ada undangan, biasanya disampaikan oleh ajudan lewat telpon, tapi sampai sekarang belum ada," kata Ahok di sela-sela memantau pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer di sekolah tingkat atas daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Sementara di pihak lain, Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi mengatakan bahwa pertemuan mediasi tersebut nantinya untuk mengulas secara khusus persoalan Jakarta.
"Rencananya hari ini, untuk membahas persoalan yang sedang terjadi di DKI," kata Prasetyo melalui pesan singkat kepada wartawan.
Kendati demikian, Prasetyo mengaku belum mengetahui secara pasti pukul berapa pelaksanaan pertemuan tersebut.
"Sampai sekarang masih menunggu konfirmasi," kata dia.
Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut juga akan membicarakan isu rencana penggulingan Gubernur Jakarta lewat hak menyatakan pendapat, Prasetyo menepisnya. Ia mengatakan dalam dialog bersama Presiden dan Gubernur nanti, DPRD hanya akan meminta solusi.
"Belum ke arah situ (HMP), kita ke sana mau minta petunjuk aja," kata dia.
Seperti diketahui, hingga kini sebagian dari anggota DPRD DKI berkeras hati menggolkan hasil hak angket menjadi hak menyatakan pendapat.
Kabarnya, dari sembilan partai di DPRD, dua di antara telah menyatakan setuju. Kedua partai adalah Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Nggak tahu, sampai saat ini belum ada undangan, biasanya disampaikan oleh ajudan lewat telpon, tapi sampai sekarang belum ada," kata Ahok di sela-sela memantau pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer di sekolah tingkat atas daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Sementara di pihak lain, Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi mengatakan bahwa pertemuan mediasi tersebut nantinya untuk mengulas secara khusus persoalan Jakarta.
"Rencananya hari ini, untuk membahas persoalan yang sedang terjadi di DKI," kata Prasetyo melalui pesan singkat kepada wartawan.
Kendati demikian, Prasetyo mengaku belum mengetahui secara pasti pukul berapa pelaksanaan pertemuan tersebut.
"Sampai sekarang masih menunggu konfirmasi," kata dia.
Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut juga akan membicarakan isu rencana penggulingan Gubernur Jakarta lewat hak menyatakan pendapat, Prasetyo menepisnya. Ia mengatakan dalam dialog bersama Presiden dan Gubernur nanti, DPRD hanya akan meminta solusi.
"Belum ke arah situ (HMP), kita ke sana mau minta petunjuk aja," kata dia.
Seperti diketahui, hingga kini sebagian dari anggota DPRD DKI berkeras hati menggolkan hasil hak angket menjadi hak menyatakan pendapat.
Kabarnya, dari sembilan partai di DPRD, dua di antara telah menyatakan setuju. Kedua partai adalah Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan.
Komentar
Berita Terkait
-
Nominal UMP Jakarta 2026 Bikin Buruh Kecewa, Anggota DPRD DKI Bilang Begini
-
DPRD Dukung Pemprov DKI Gelontorkan Rp 2,62 T untuk Atasi Banjir: Warga Jakarta Sudah Tertekan!
-
Berlangsung Alot, Rapat Paripurna DPRD DKI Sahkan Empat Raperda
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!