Inilah kamar Deudeuh Alfisahrin. Boarding House, nomor 28, Jalan Tebet Utara, Tebet, Jakarta Selatan. (suara.com/Bagus Santosa)
Guru bimbingan belajar mata pelajaran matematika Rio Santoso mengaku dua kali bertemu di kamar kos Deudeuh, Jalan Tebet Utara, 15-C, Nomor 28, RT 7/10, Tebet Timur, Jakarta Selatan, untuk berhubungan intim.
Tadinya, mereka hanya kenal lewat Twitter. Seperti diketahui, Deudeuh sangat terkenal di dunia esek-esek online. Akun Twitter Deudeuh, @tataa_chubby. Setelah terjadi kesepakatan, mereka pun kopi darat di kamar kos.
Awal hubungan mereka baik-baik saja, meskipun sebatas transaksional, tiap kali ketemu Rio bayar Rp350 ribu. Tapi kemudian berubah menjadi sakit hati karena Deudeuh bilang badan Rio bau.
"Korban mengatakan ketika itu, yang bersangkutan (Rio) badannya bau sekali, lalu tersinggung," kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan, Rabu (15/4/2015).
Kata-kata bau badan itu dikatakan Deudeuh sejak pertemuan pertama yang terjadi sekitar dua pekan sebelum pembunuhan dan terulang di pertemuan terakhir.
"Setelah berhubungan badan (pertemuan kedua), pelaku yang tersinggung spontan mencekik korban," kata Herry.
Herry mengungkapkan Rio mencekik kuat-kuat perempuan berkulit putih itu dengan kedua tangan.
"Korban sempat gigit bagian tangan pelaku. Di tangan pelaku ada bekas gigitan korban," kata Herry.
Perlawanan Deudeuh tak berhasil sampai akhirnya ia lemas sendiri.
"Setelah dicekik, korban lemas, pingsan. Lalu, untuk meyakinkan kembali, ada kabel diikatkan ke leher korban. Kaus kaki disumpal ke mulut korban," kata Herry.
Kejadian itu ternyata sempat didengar oleh pembantu dan penghuni indekos. Tapi, waktu itu mereka tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi di dalam kamar Deudeuh.
"Waktu itu, ada suara dug, dug, dug," kata pembantu indekos, Anna, ketika ditemui suara.com, Minggu (12/4/2015) malam.
Herry mengatakan setelah Deudeuh tidak berdaya, Rio keluar dan melarikan diri.
Dari olah TKP, barang bukti yang ditemukan, keterangan saksi, dan penelusuran lewat media sosial, akhirnya keberadaan Rio diketahui.
Dini hari tadi sekitar jam 03.00 WIB atau empat hari setelah kasus pembunuhan terjadi, ia ditangkap di salah satu rumah di daerah Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, polisi sedang mengembangkan kasus tersebut. Tapi polisi meyakini, Rio adalah pelaku tunggal dalam kasus ini.
Hari ini, polisi menggeledah kantor tempat kerja Rio di Kedoya, Jakarta Barat, untuk mengambil barang elektronik milik Deudeuh yang waktu itu diambil oleh Rio.
Tadinya, mereka hanya kenal lewat Twitter. Seperti diketahui, Deudeuh sangat terkenal di dunia esek-esek online. Akun Twitter Deudeuh, @tataa_chubby. Setelah terjadi kesepakatan, mereka pun kopi darat di kamar kos.
Awal hubungan mereka baik-baik saja, meskipun sebatas transaksional, tiap kali ketemu Rio bayar Rp350 ribu. Tapi kemudian berubah menjadi sakit hati karena Deudeuh bilang badan Rio bau.
"Korban mengatakan ketika itu, yang bersangkutan (Rio) badannya bau sekali, lalu tersinggung," kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan, Rabu (15/4/2015).
Kata-kata bau badan itu dikatakan Deudeuh sejak pertemuan pertama yang terjadi sekitar dua pekan sebelum pembunuhan dan terulang di pertemuan terakhir.
"Setelah berhubungan badan (pertemuan kedua), pelaku yang tersinggung spontan mencekik korban," kata Herry.
Herry mengungkapkan Rio mencekik kuat-kuat perempuan berkulit putih itu dengan kedua tangan.
"Korban sempat gigit bagian tangan pelaku. Di tangan pelaku ada bekas gigitan korban," kata Herry.
Perlawanan Deudeuh tak berhasil sampai akhirnya ia lemas sendiri.
"Setelah dicekik, korban lemas, pingsan. Lalu, untuk meyakinkan kembali, ada kabel diikatkan ke leher korban. Kaus kaki disumpal ke mulut korban," kata Herry.
Kejadian itu ternyata sempat didengar oleh pembantu dan penghuni indekos. Tapi, waktu itu mereka tidak sadar dengan apa yang sedang terjadi di dalam kamar Deudeuh.
"Waktu itu, ada suara dug, dug, dug," kata pembantu indekos, Anna, ketika ditemui suara.com, Minggu (12/4/2015) malam.
Herry mengatakan setelah Deudeuh tidak berdaya, Rio keluar dan melarikan diri.
Dari olah TKP, barang bukti yang ditemukan, keterangan saksi, dan penelusuran lewat media sosial, akhirnya keberadaan Rio diketahui.
Dini hari tadi sekitar jam 03.00 WIB atau empat hari setelah kasus pembunuhan terjadi, ia ditangkap di salah satu rumah di daerah Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, polisi sedang mengembangkan kasus tersebut. Tapi polisi meyakini, Rio adalah pelaku tunggal dalam kasus ini.
Hari ini, polisi menggeledah kantor tempat kerja Rio di Kedoya, Jakarta Barat, untuk mengambil barang elektronik milik Deudeuh yang waktu itu diambil oleh Rio.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah