Suara.com - Tinju profesional Indonesia saat ini mengalami masa kevakuman seiring makin berkurangnya minat untuk menjadi promotor.
"Tinju profesional bisa dibilang sedang tertidur. Jika terus dibiarkan, bisa jadi menjadi tidur nyenyak. Penyebab utamanya karena tidak ada promotor," kata Sekretaris Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Martinez Dos Santos.
Ia mengatakan, peran promotor demikian vital dalam olahraga tinju profesional karena bertugas mengemas dan mengorbitkan petinju sehingga layak dijual sebagai seorang bintang.
"Bisa dikatakan, seorang atlet profesional mau latihan sekeras apapun akan percuma saja jika tidak ada promotornya," kata dia.
Menurutnya, sejak 10 tahun terakhir jumlah promotor di Indonesia terus berkurang. Belakangan, hanya satu orang yang tersisa yakni promotor acara tinju di stasiun televisi nasional TVRI.
Martinez mengatakan, meski tidak mudah, tinju profesional Indonesia sebenarnya sangat berpotensi jika digarap dengan serius mengingat olahraga ini cukup populer.
"Indonesia punya Daud Yordan yang saat ini sudah masuk profesional dan cukup baik kariernya. Kemudian, Chris Jhon yang sukses dengan promotor asal Australia. Dari rekam jejak ini, semestinya tinju profesional Indonesia cukup menjanjikan peluang bisnis, tapi butuh keseriusan untuk menggarapnya," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Lolos ke Partai Puncak, Tinju Indonesia Berpotensi Sumbang 5 Emas di SEA Games 2025
-
Karakter Ditentukan oleh Boxing?
-
Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Incar Deontay Wilder Usai Lepas Sabuk WBO
-
Drama 12 Ronde: Takuma Inoue Jadi Raja Bantam WBC, Nasukawa Kalah Perdana
-
Tinju Dunia: Tiga Kelas WBO Alami Pergeseran Besar Usai Night of Champions
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka