Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mencurigai banyak pejabat di Indonesia yang menggunakan dan diduga menjadi bandara narkoba.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara BNN Slamet Pribadi kepada suara.com, Kamis (23/4/2015), menanggapi penanggakapan mantan pejabat BUMN PT Semen Indonesia, Jemani H Ikhsan, yang menyelundupkan 5,2 kilogram kokain di Thailand.
“Secara umum BNN sudah tahu ada pejabat yang pakai narkoba, tinggal tunggu tanggal mainnya saja,” kata Slamet Pribadi.
Dia juga menegaskan kalau BNN tidak akan ragu menangkap pejabat pengguna narkoba. Menurutnya penangkapan terhadap pejabat bahkan penegak hukum sudah pernah dilakukan oleh BNN.
“Masih ingat kasus Hakim Puji?” seru Slamet.
Orang yang dimaksud Slamet adalah Hakim Puji Wijayanto yang ditangkap BNN Oktober 2012 lalu di sebuah ruangan karaoke Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, pukul 05.00 WIB.
Saat diringkus, hakim yang bertugas di PN Bekasi itu sedang bersama empat perempuan muda serta dua teman sang hakim. Dari lokasi kejadian polisi menyita 15,5 butir ekstasi dan 1,8 gram sabu-sabu beserta alat hisapnya.
Selain penangkapan terhadap pejabat hakim, BNN bahkan pernah menangkap perwira TNI, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Semarang dari Kolonel Antar Setia Budi.
Kolonel Antar Setia Budi ditangkap petugas BNN saat pengintaian dan penggerebekan oknum anggota Direktorat Intelkam Polda Jateng, Brigadir Rahmat Sutopo, di Hotel Ciputra, Semarang, dua tahun lalu.
Berita Terkait
-
Gebrakan Komjen Suyudi: 'Rumah' BNN Dibersihkan Dulu, 242 Pejabat Ikuti Tes Urine
-
Gebrakan Jenderal Suyudi Mendadak Tes Urine Pejabat BNN: Lawan Narkoba Dimulai dari Diri Sendiri
-
Jejak Emas Komjen Suyudi Ario Seto: Kepala BNN yang Masuk Bursa Calon Kapolri
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Tepis Isu Jadi Calon Kuat Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Justru Minta Dukungan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO