Suara.com - Sebanyak 18 tenaga kerja Indonesia asal Jawa Timur terancam hukuman mati. Mereka tersebar di Malaysia (10 orang), Arab Saudi (tujuh orang), dan Iran (satu orang).
Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jumat (24/4/2015), meminta Kementerian Luar Negeri negosiasi kepada pihak terkait untuk minta pengampunan.
Pemerintah provinsi, katanya, hanya bisa mempersiapkan segala hal yang terkait dengan proses pascaeksekusi mati, misalnya dengan membantu proses pemulangan jenazah atau santunan kematian bagi keluarga TKI.
"Yang bisa kami lakukan hanya sebatas itu. Apalagi di Arab Saudi, seorang Raja pun tidak bisa mempengaruhi keluarga korban," kata Soekarwo.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur Edi Purwinarto mengatakan telah melakukan advokasi dan pendampingan kepada para TKI. Namun, kata dia, hingga saat ini sejumlah ahli waris dari keluarga di negara tersebut masih menolak memaafkan para tenaga kerja yang terancam hukuman mati.
Edi menjelaskan 18 tenaga kerja asal Jawa Timur yang terancam hukuman mati terlibat dalam beberapa kasus, di antaranya, tujuh orang kasus pembunuhan, enam kasus narkoba, tiga kasus perzinahan serta kasus sihir dan kepemilikan senjata api masing-masing satu orang
Berikut ini daftar TKI yang terancam hukuman mati:
1. Nenggani Asmo, kasus narkoba di Malaysia
2. Sony Kurniawan, kasus narkoba di Malaysia
3. Ucok Sugiarto, kasus pembunuhan di Malaysia
4. Rita Krisdianti, kasus narkoba di Malaysia
5. Well Purwanda, kasus narkoba di Malaysia
6. Effendi Sidik, kasus kepemilikan senjata api di Malaysia
7. M. Basyuni Tohir/Sulaiman Taribin, kasus pembunuhan di Malaysia
8. Maryanti Bin Hazlan, kasus pembunuhan di Malaysia
9. Mohammad Samsul Bin Nade Nazib, kasus pembunuhan di Malaysia
10. Herlina Purnama Sari, kasus narkoba di Malaysia
11. Muhammad Zaini Missrin Arsad, kasus pembunuhan di Arab Saudi
12. Hanan Binti Muhammad Mahmud alias Maryam Binti Ahmas P Marsiti, kasus pembunuhan di Arab Saudi
13. Lilik Binti Mas'oed alias Zaki Mansyur, kasus zina di Arab Saudi
14. Ginarti Binti Sairin Payen, kasus zina di Arab Saudi
15. Lilis Sumarni Binti Sumartono Sati, kasus tuduhan sihir di Arab Saudi
16. Nafisah Binti Sufyan Jaini, kasus zina di Arab Saudi
17. Suaidah Binti Susanti Sumardi, kasus tuduhan sihir di Arab Saudi
18. Novi Susanti Sudirman, kasus narkoba di Iran (Yovie Wicaksono)
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel