Salah seorang keluarga TKI Siti Zaenab dengan poster permohonan pengampunannya. [Suara.com/Yovie Wicaksono]
Hingga pagi hari ini, pihak keluarga Siti Zaenab, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Martajasah, Kecamatan Mlajah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, belum percaya terhadap pemberitaan eksekusi pancung yang dilakukan otoritas pemerintah Arab Saudi.
Syaefuddin (24), putra sulung Siti Zaenab, saat dihubungi, masih berharap orang tuanya bisa bebas dari hukuman pancung di Arab Saudi. Dia pun mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kabar soal eksekusi pancung terhadap Siti Zaenab.
"Saya berharap ibu segera bebas dan bisa berkumpul bersama kami," ujar Syaefuddin, saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/4/2015) pagi.
Meski belum mengetahui jika ibunya dieksekusi, Syaefuddin membenarkan kalau dirinya mendapatkan kabar rumahnya akan dikunjungi oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Namun dia mengaku tidak tahu maksud kedatangan mereka.
"Saya dikabari kalau mereka akan datang. Urusan apa, saya juga belum tahu," imbuhnya.
Sekadar informasi, sejumlah kabar menyebutkan bahwa Siti Zaenab telah dieksekusi oleh otoritas pemerintah Arab Saudi di Madinah, kemarin, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Dikabarkan, Konsulat Jenderal RI di Jeddah menerima informasi tersebut dari pengacara Khudran Al Zahrani.
Atas eksekusi ini, Pemerintah RI pun menyampaikan protes keras kepada pemerintah Arab Saudi, karena tidak menyampaikan notifikasi kepada Perwakilan RI maupun kepada keluarga mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati tersebut. [Yovie Wicaksono]
Syaefuddin (24), putra sulung Siti Zaenab, saat dihubungi, masih berharap orang tuanya bisa bebas dari hukuman pancung di Arab Saudi. Dia pun mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kabar soal eksekusi pancung terhadap Siti Zaenab.
"Saya berharap ibu segera bebas dan bisa berkumpul bersama kami," ujar Syaefuddin, saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/4/2015) pagi.
Meski belum mengetahui jika ibunya dieksekusi, Syaefuddin membenarkan kalau dirinya mendapatkan kabar rumahnya akan dikunjungi oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid. Namun dia mengaku tidak tahu maksud kedatangan mereka.
"Saya dikabari kalau mereka akan datang. Urusan apa, saya juga belum tahu," imbuhnya.
Sekadar informasi, sejumlah kabar menyebutkan bahwa Siti Zaenab telah dieksekusi oleh otoritas pemerintah Arab Saudi di Madinah, kemarin, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Dikabarkan, Konsulat Jenderal RI di Jeddah menerima informasi tersebut dari pengacara Khudran Al Zahrani.
Atas eksekusi ini, Pemerintah RI pun menyampaikan protes keras kepada pemerintah Arab Saudi, karena tidak menyampaikan notifikasi kepada Perwakilan RI maupun kepada keluarga mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati tersebut. [Yovie Wicaksono]
Komentar
Berita Terkait
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Misteri Ijazah Gibran 'Go International', Kini Jadi Gosip Panas WNI di Australia!
-
Kisah Inspiratif Evan Haydar Pemuda Gresik yang Kerja di Tesla Jerman, Ini Kiat Suksesnya
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah