Aliansi Migrant Care melakukan aksi di depan Kedubes Arab Saudi di Jakarta, Jumat (17/4). [Suara.com/Oke Atmaja]
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan soal eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Arab Saudi kepada Siti Zaenab dan Karni. Menurut Lalu, pihaknya telah mensosialisasikan kepada pihak keluarga sejak dua tahun lalu.
"Sebetulnya kita sudah sosialisasikan sejak dua tahun lalu, kita sudah tahu sejak akhir tahun lalu, dua TKI ini memang sudah kritis, kondisinya," ujarnya usai diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Lalu menerangkan, setelah Siti Zaenab dieksekusi, pihak dari Kemenlu telah menyambangi kediaman Karni di Brebes, Jawa Tengah untuk memberitahukan Karni akan dieksekusi mati.
"Karena itu bisa dilihat kemarin sebelum Karni dieksekusi, Konjen (Konsulat Jenderal) RI sehari sebelumnya sudah mengunjungi (kediamannya) kemudian staf kami sudah berada di Brebes. Karena kami sudah tahu keduanya sudah berada dalam situasi kritis," jelas dia.
Dia menambahkan, awalnya keduanya akan dieksekusi pada tahun 2014 namun setelah ada desakan dan imbauan dari pemerintah RI, eksekusi ditunda.
"Selama ini mereka ditunda, kan vonisnya jatuh awal 2014, itu ditunda setahun karena ada intervensi pemerintah (menlu RI, presiden) yang langsung berhubungan dengan raja (Arab Saudi) meminta ditunda diberi kesempatan untuk dimaafkan untuk mencari pemaafan," terang Lalu.
Meski sudah ada imbauan, pemerintah Arab Saudi akhirnya mengeksekusi mati terhadap Zaenab dan Karni.
"Tapi ada limit, batasan bagi Raja untuk menunda proses tersebut, sehingga kita sudah duga setelah satu orang Indonesia dieksekusi kemudian kemungkinan next dalam dua hari yang lainnya akan dieksekusi," jelas dia.
"Sebetulnya kita sudah sosialisasikan sejak dua tahun lalu, kita sudah tahu sejak akhir tahun lalu, dua TKI ini memang sudah kritis, kondisinya," ujarnya usai diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Lalu menerangkan, setelah Siti Zaenab dieksekusi, pihak dari Kemenlu telah menyambangi kediaman Karni di Brebes, Jawa Tengah untuk memberitahukan Karni akan dieksekusi mati.
"Karena itu bisa dilihat kemarin sebelum Karni dieksekusi, Konjen (Konsulat Jenderal) RI sehari sebelumnya sudah mengunjungi (kediamannya) kemudian staf kami sudah berada di Brebes. Karena kami sudah tahu keduanya sudah berada dalam situasi kritis," jelas dia.
Dia menambahkan, awalnya keduanya akan dieksekusi pada tahun 2014 namun setelah ada desakan dan imbauan dari pemerintah RI, eksekusi ditunda.
"Selama ini mereka ditunda, kan vonisnya jatuh awal 2014, itu ditunda setahun karena ada intervensi pemerintah (menlu RI, presiden) yang langsung berhubungan dengan raja (Arab Saudi) meminta ditunda diberi kesempatan untuk dimaafkan untuk mencari pemaafan," terang Lalu.
Meski sudah ada imbauan, pemerintah Arab Saudi akhirnya mengeksekusi mati terhadap Zaenab dan Karni.
"Tapi ada limit, batasan bagi Raja untuk menunda proses tersebut, sehingga kita sudah duga setelah satu orang Indonesia dieksekusi kemudian kemungkinan next dalam dua hari yang lainnya akan dieksekusi," jelas dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
Resmi Jadi WNI, Vincent Verhaag: Dari Dulu Juga Ngaku Orang Indonesia
-
Jessica Iskandar Bahagia Vincent Verhaag Jadi WNI, Anak-anak Lebih Terjamin
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
3 Mahasiswa Hilang Misterius Usai Demo, KontraS Curiga Ada Penghilangan Paksa!
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!
-
5 Privilege Jadi Member ShopeeVIP yang Bikin Belanja Online Naik Level
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?