Suara.com - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendeklarasikan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat. Deklarasi SBY menimbulkan dinamika di internal partai jelang Kongres III di Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan Mei tahun 2015.
Sejumlah nama yang disebut-sebut akan ikut bursa calon Demokrat 1 bicara. Seperti Gede Pasek Suardika, ia mempertanyakan janji Yudhoyono yang diutarakan pada Kongres Luar Biasa di Bali 2012. Waktu itu, Yudhoyono berjanji hanya mengantarkan partai sampai pada masa transisi.
"SBY sebaiknya memegang janji dan ucapannya saat KLB dulu. Bahwa dia akan mengantar Demokrat sampai 2015," kata Pasek, dihubungi, Jumat (24/4/2015).
Sedangkan Achmad Mubarok mengatakan tidak akan ikut bursa kalau Yudhoyono maju.
"Jika Pak SBY menyatakan tidak bersedia maju, dan menunjuk beberapa calon, mungkin (saya maju). Tapi sekarang sudah menyatakan siap, ya kongres akan lancar-lancar saja," tuturnya.
Menurut Mubarok keputusan Yudhoyono maju menjadi calon ketua umum merupakan keputusan pribadi. Karena itu, Mubarok tidak bisa melakukan apa-apa.
"Seharusnya jangan sekarang diumumkannya, harusnya di Kongres nanti. Karena tidak akan ada hambatan lagi," ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Sementara Marzuki Alie mengatakan deklarasi Yudhoyono hanyalah pengandaian. Yudhoyono, menurutnya, lebih cocok menjadi Dewan Syuro Partai.
"Menurut pandangan saya, kalimat itu tidak serta merta beliau ingin menjadi ketum, ada kalimat pengandaian (if). Saya yakin mayoritas kader sayang dengan SBY, tidak ingin membuat SBY menjadi terbebani, menjadi Dewan syuro lebih terhormat," kata Marzuki.
Meski SBY maju, Marzuki menegaskan tidak akan mundur dari bursa. Dia akan meneruskan keinginan kader yang meminta dirinya menjadi ketua umum.
"SBY bukan musuh dan bukan lawan, ini hanya bicara posisi terbaik untuk beliau, cobalah di pooling ke ketua DPC," kata dia.
Berita Terkait
-
Demokrat Tolak Tunjangan Rumah DPR RI: Tidak Tepat di Tengah Kesulitan Rakyat
-
Ditanya Nasib Kapolri, Ibas: 'Itu Presiden ya, Kita Buat Kondisi Lebih Tenang'
-
Wakili Ketum Partai Demokrat, Ibas Penuhi Panggilan Mendadak Prabowo di Istana Negara
-
Fenomena Bendera 'One Piece' vs Merah Putih: Sekjen Demokrat Sebut Ganggu Patriotisme
-
Blak-blakan Selamat Ginting: Era Jokowi Diwarnai Pembegalan Partai Politik, Demokrasi dalam Bahaya!
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami