News / Nasional
Rabu, 26 November 2025 | 19:13 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menerima elite PKS. (Foto dok. Demokrat)
Baca 10 detik
  • Petinggi PKS bertemu dengan pimpinan Partai Demokrat di Jakarta pada Selasa (25/11/2025) dalam agenda silaturahmi biasa.
  • Kedua partai menyatakan fokus utama saat ini adalah mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo.
  • Pembahasan mengenai koalisi untuk Pilpres 2029 ditegaskan belum dilakukan dalam pertemuan tersebut oleh kedua elit partai.

Suara.com - Jajaran Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambangi Partai Demokrat di markasnya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/11/2025).

Meski usai pertemuan, kedua partai mengklaim hanya merupakan silahturahmi biasa, tapi bagaimana peluang keduanya berkoalisi bekerjasama untuk Pilpres 2029?

Pertemuan kedua partai berlangsung selama kurang lebih hampir 2 jam lamanya. Kedua elit saling bertukar pikiran.

PKS dipimpin langsung oleh Presidennya yakni Al Muzammil Yusuf diterima dan berbincang langsung dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ketika ditanya awak media soal peluang menjalin koalisi atau kerja sama dengan Demokrat untuk Pilpres 2029, Al Muzammil menyampaikan, jika urusan tersebut masih jauh untuk dibicarakan.

Ia menyebut konsentrasi kedua partai kekinian hanya untuk membantu mensukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Sekarang lokomotifnya ada di Pak Prabowo dan kita berada di dalamnya. Ini tentu konsen kita pertama. Bahwa nanti 2029 itu masih terlalu jauh, dinamika politik itu unpredictable. Insya Allah yang terbaik untuk bangsa dan negara. Kita selalu berdoa," kata Muzzamil dalam konferensi persnya usai pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Selasa (25/11/2025).

Sementara itu, terbaru Suara.com coba menghubungi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Herman Khaeron menyampaikan yang kurang lebih senada dengan Muzammil.

"Kami silaturahmi biasa dan sebagai partai pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mensukseskanya," kata Herman.

Baca Juga: Nilai Matematika TKA 2025 Jeblok, JPPI: Bukan Salah Guru, Ini Bukti Gagalnya Sistem Pendidikan

Ia menegaskan, dalam pertemuan itu tak ada pembahasan soal rencana menjalin kerja sama untuk Pilpres 2029.

"Tidak ada, hanya silaturahmi biasa untuk memperkenalkan pengurus PKS yang baru, dan sedikit yang kami bahas adalah terkait substansi revisi undang-undang pemilu dan sama-sama untuk mendalaminya kedepan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Infonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, dari prinsip kedua partai tak menemui kata pertentangan untuk bekerja sama.

Terlebih keduanya juga pernah bermitra ketika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.

"Secara prinsip politik antara PKS dan Demokrat tidak miliki pertentangan, bahkan catatan sejarah keduanya cukup lama bermitra, era SBY berkuasa adalah bukti hubungan yang kuat antara keduanya. Sehingga bukan hal sulit jika 2029 Demokrat dan PKS bersama," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/11).

Adapun jika keduanya berkoalisi di 2029 nanti, Dedi menyampaikan, tak bisa dipungkiri sosok Prabowo Subianto masih kuat sebagai calon presiden.

Load More