Suara.com - Pengacara asal Australia, Julian McMahon membawa tiga lukisan terpidana mati kasus narkoba Myuran Sukumaran.
Lukisan ini dibawa Julian McMahon bersama salah seorang staf Konsulat Jenderal (Konjen) Australia, usai mendampingi Konjen Australia Majel Hind mengunjungi dua anggota "Bali Nine" Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (25/4/2015) petang.
Julian McMahon dan staf Konjen Australia yang mendarat di Dermaga Wijayapura, Cilacap, sekitar pukul 17.00 WIB. Usai menjenguk mereka langsung membawa tiga lukisan diri Myuran Sukumaran ke halaman depan tempat penyeberangan khusus Pulau Nusakambangan itu. Bahkan, mereka sempat memamerkan tiga lukisan tersebut ke arah kamera wartawan.
Sesekali, mereka memutar lukisan-lukisan itu agar tanda tangan Myuran Sukumaran terlihat. Tulisan pada lukisan-lukisan itu terdiri atas "'Self Portrait After Our New Arrivals', 'A Bad Sleep Last Night', Myuran Sukumaran, Besi Prison, Nusakambangan, 25/04/2015", "'Self Portrait','A Strong Day', Myuran Sukumaran, Besi Prison, Nusakambangan, 24/04/2015", dan "'Self Portrait', '72 Hours Just Started', Myuran Sukumaran, Besi Prison, Nusakambangan, 25/04/2015".
Meskipun Julian McMahon tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan, salah satu lukisan yang bertuliskan "'Self Portrait', '72 Hours Just Started', Myuran Sukumaran, Besi Prison, Nusakambangan, 25/04/2015" memberikan isyarat jika para terpidana mati mulai menjalani masa isolasi menjelang eksekusi.
Dalam hal ini, masa isolasi minimal dilakukan dalam waktu 72 jam atau tiga hari sebelum pelaksanaan eksekusi mati. Setelah memamerkan lukisan-lukisan itu, Julian McMahon bersama Konjen Australia Majel Hind meninggalkan Dermaga Wijayapura pada pukul 17.20 WIB.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung resmi merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi di Pulau Nusakambangan.
Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat, yakni yakni Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Prancis), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria) dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Seluruh terpidana mati tersebut saat ini telah berada di Pulau Nusakambangan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina