Suara.com - Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo akan mengutuk para elit yang bertikai apabila Golkar tidak diikutkan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, 9 Desember 2015.
"Saya akan kutuk bila nanti Golkar dan partai lain tidak ikut Pilkada hanya karena konflik," tegasnya saat berorasi dipanggung Apel Akbar di Makassar, Sabtu (25/4/2015).
Meskipun hujan deras menguyur namun tidak menyurutkan semangatnya berorasi dan mengajak seluruh elit dan kader ikut mengakhiri persoalan yang berlarut di tubuh partai beringin kuning itu.
"Selesaikan saja konflikmu, jangan bawa ke daerah. Selesaikan secara bermartabat. Sulsel mengumandangkan tidak akan terlibat dan patuh pada yang sah," katanya kembali menegaskan dihadapan ribuan kader yang memadati lapangan Karebosi.
Syahrul yang juga Gubernur Sulsel ini menyatakan bangsa ini harus lebih maju dan mampu menyelesaikan persoalan. Golkar didirikan untuk menyelamatkan Indonesia dari komunis, mandiri, dan berdaulat.
"Kalau pemerintah mau bekerja baik, harus stabilitas politik, Partai Golkar adalah antek bagi bangsa dan negara. Jangan Golkar dihasut dan diangkat kepermukaan," katanya bersemangat.
Menurut dia, Golkar sekarang dilanda konflik internal, meskipun ada permasalahan akan tetapi Golkar di Sulsel tidak mau terpengaruh dan biasa saja.
"Selesaikan konflikmu di Jakarta, percaturanmu, politik internalmu. Kami tidak akan ikut dalam permasalahan. Mana kehebatanmu, rakyat butuh Golkar, siapa nanti mengaspirasi kepentingan rakyat?" paparnya.
Dirinya mengingatkan siapapun itu, kubu manapun harus segera menyelesaikan konflik secara konstitusional dengan mengunakan akal sehat dan bermanfaat bagi kader khususnya serta untuk bangsa dan negara.
Dirinya bahkan menyampaikan pesan secara terbuka bagi Dua kubu yang bertikai karena akan merugikan partai khususnya menghadapi Pilkada serentak.
"Khusus pilkada ini. Kalau pertikaian ini tidak selesai, maka yakinlah kader Golkar yg baik akan berada di partai lain. Saya tidak bisa menahan mereka," tandasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu