Suara.com - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, atau akrab disapa Owi/Butet, membidik emas dalam Olimpiade 2016 yang akan diselenggarakan di Brasil.
"Target besar kami Olimpiade 2016. Tapi, kami harus melalui sejumlah turnamen menuju Olimpiade. Kami ingin tetap fokus dan berhadap dapat terus bermain maksimal," kata Owi selepas menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2015 di Wuhan Tiongkok seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (26/4/2015).
Butet mengaku telah fokus untuk mengikuti Olimpiade 2016 sebelum melalui sejumlah turnamen seperti All England 2015, Malaysia Terbuka 2015, Singapura Terbuka 2015, dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2015.
"Beberapa kali kami mendapat target. Tapi, kami justru terbebani. Kami banyak belajar dari pengalaman dan berusaha tampil lebih tenang dan menikmati pertandingan," kata Butet.
Pasangan Indonesia yang menempati peringkat lima ganda campuran dunia itu menyebut sejumlah pemain asing sebagai lawan terberat dalam pertandingan-pertandingan internasional.
Lawan-lawan terberat itu antara lain dua pasangan Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin serta pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
"Selain mereka, kekuatan pemain lain lebih merata. Tapi, kami tidak dapat lengah karena semua pemain lawan harus diwaspadai. Hanya jika berdasarkan peringkat, Cina dan Denmark punya pemain-pemain yang harus lebih diantisipasi," kata Butet.
Selain membidik Olimpiade, Owi/Butet juga akan tergabung dalam tim Indonesia pada turnamen Piala Sudirman 2015 yang akan diselenggarakan 10-17 Mei di Dongguang, Cina.
"Persiapan kami menjelang Piala Sudirman sudah cukup baik. Apalagi pada Kejuaraan Asia 2015 ini kami dapat juara. Mudah-mudahan pada turnamen Piala Sudirman nanti kai dapat lebih percaya diri untuk menyumbang poin bagi Tim Indonesia," kata Owi.
Sebelumnnya, Owi/Butet berhasil menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (Badminton Asia Championships) 2015 yang diselenggarakan di Wuhan, Cina, Minggu.
Owi/Butet mampu menaklukkan Chun Hei Reginald Lee/Hoi Wah Chau dalam putaran final yang berlangsung selama 37 dengan skor 21-16 dan 21-15. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
-
Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
PLN Energi Primer Indonesia Gandeng Timas Suplindo Bangun Pipa Gas WNTS-Pemping
-
Nadiem Masih Dibantarkan di RS Usai Operasi, Kejagung: Penyidikan Korupsi Chromebook Jalan Terus
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid
-
Harapan Akhir Tahun Pekerja Online, Rieke Minta Kado Spesial Perpres Perlindungan dari Prabowo
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makariem, Hotman Paris Cecar Ahli Hukum Soal Kerugian Negara
-
Yayat Supriatna Sebut Pembangunan Infrastruktur Pangan Bukan Domain Pemerintah
-
Revisi UU Ketenagakerjaan Jadi Kunci Nasib Pekerja Digital, Rieke Diah Pitaloka: Mari Kawal Bersama
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi