Suara.com - Dua orang jaksa palsu ditangkap oleh tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung), saat hendak memeras Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (28/4/2015). Dua orang berinisial S dan Isp diamankan saat beroperasi, melalui operasi tangkap tangan (OTT) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
"Tadi telah dilakukan tangkap tangan dua jaksa palsu," ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Tony Tribagus Spontana, di kantornya, Selasa (28/4) malam.
Tony menjelaskan, modus kedua orang itu adalah membuat surat panggilan palsu. Surat itu dilengkapi tanda tangan Direktur Penyidikan Kejagung yang dipalsukan dengan stempel-stempel yang juga diduga palsu.
"Maksudnya diduga untuk memeras, atau modus lain untuk meminta uang," ungkap Tony.
Menurut Tony, dalam aksi ini, mereka membuat surat panggilan kepada Kadishub Lombok Barat untuk diperiksa di Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, karena sebuah kasus.
"Dia mengaku sebagai jaksa yang bisa membantu mengurus perkaranya," tuturnya.
Menurut Tony lagi, mereka bahkan juga menjemput korban di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah itu, mereka menuju ke arah Blok M, sebelum akhirnya ditangkap tim Kejagung.
Tony menjelaskan, Kadishub itu sendiri belum ditetapkan sebagai tersangka. Namun memang menurutnya, Kejaksaan Negeri Lombok tengah melakukan penyelidikan terkait yang bersangkutan. S dan Isp ternyata mengetahui informasi itu, lalu memanfaatkannya untuk mengambil keuntungan.
Saat ini, menurut Tony, kedua orang itu tengah diperiksa untuk penentuan statusnya, apakah akan dikenakan tindak pidana korupsi atau pidana umum. Dari hasil interogasi awal, diduga kuat mereka sudah pernah melakukan perbuatan serupa sebelumnya.
Saat ini, Kejagung juga disebut masih memburu satu orang lagi yang terlibat melakukan pemerasan tersebut. Dalam kasus ini, Kejagung telah menyita barang bukti berupa kartu-kartu tanda pengenal palsu yang digunakan dalam aksi mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun