Suara.com - SAA, mahasiswi sementer 4 salah satu perguruan tinggi swasta Yogyakarta yang pada Rabu (29/4/2015) ditemukan sudah tak bernyawa bersama bayinya, diduga sudah meninggal beberapa hari lalu karena pendarahan.
Kapolsek Depok Barat, Sleman, Yogyakarta, Kompol Luthfi, kepada wartawan mengatakan bahwa SAA diduga meninggal dunia akibat pendarahan, saat melahirkan bayi laki-lakinya seorang diri tanpa bantuan orang lain.
"Kami menduga korban meninggal karena pendarahan saat melahirkan tanpa bantuan orang lain. Ada banyak darah di sekitar korban tergeletak," ungkap Luthfi.
Lebih jauh, Luthfi mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dari para penghuni kos tempat korban ditemukan, selama beberapa hari terakhir tak hal aneh dan mencurigakan.
"Tadi dari keterangan penghuni kos tempat korban, tidak ditemukan hal mencurigakan. Bahkan teman kosnya tidak mendengar ada teriakan atau tangisan bayi. Cuma kata ibu kosnya, korban sempat membayar uang kos pada tanggal 26 April lalu, dan setelah itu tidak terlihat lagi," paparnya.
Kendati demikian, Luthfi menambahkan bahwa pihaknya akan menunggu hasil visum terlebih dahulu. Pihaknya juga masih akan melakukan pemeriksaan saksi, serta melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait meninggalnya mahasiswi itu. [Wita Ayodhyaputri]
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat