Suara.com - Ribuan orang menyelamatkan diri dari ibu kota Nepal, Kathmandu, seiring dengan merebaknya desas-desus mengenai kekurangan pangan dan air bersih. Sementara itu, operasi bantuan internasional hingga empat hari setelah gempa mengguncang pada Sabtu (25/4/2015) masih belum jelas.
Kementerian Dalam Negeri Nepal menyebutkan jumlah korban jiwa akibat gempa kuat pada Sabtu (25/4/2015) telah mencapai 5.057 orang. Sedangkan 10.915 orang lainnya cedera, dan ibuan orang masih belum ditemukan.
Di Ibu Kota Nepal dan sekitarnya, banyak rumah ambruk dan reruntuhannya masih belum dibersihkan dan banyak mayat diduga terjebak di bawahnya.
Di Kota Pariwisata Bhaktaur, daerah permukiman benar-benar hancur akibat gempa dan semua warga tinggal di luar rumah atau di tenda. Beberapa keluarga malah tinggal di truk atau di dalam kendaraan.
Polisi dan tentara Nepal berpatroli di jalan di daerah yang porak-poranda tapi situasi secara umum tenang.
Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala memperingatkan jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000. Sementara mereka yang selamat harus berjuang menghadapi kekurangan air dan makanan. Sementara ribuan orang yang cedera berada dalam kondisi kritis dan ratusan orang belum ditemukan.
Negara di kaki Himalaya itu mengumumkan tiga hari berkabung mulai Rabu (29/4/2015) kemarin.
Sekalipun bantuan internasional mengalir, dan banyak relawan mencapai bagian paling terpencil di negara yang tak memiliki laut tersebut, terlihat jelas bahwa gempa itu mungkin lebih buruk dibandingkan dengan akibat gempa yang merenggut lebih dari 8.000 jiwa pada 1934 di Nepal.
Semua warisan budaya di negeri tersebut hancur, sehingga menghancurkan kehidupan puluhan ribu orang yang bergantung atas pariwisata.
PBB menyatakan gempa itu telah mempengaruhi delapan juta di 39 kabupaten, lebih dari dua juta di antara mereka tinggal di daerah yang paling parah diguncang gempa.
Tag
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali