Suara.com - Kaum buruh dalam orasinya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, lantang mengecam pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri (Wakapolri). Buruh menilai mantan ajudan Presiden Megawati Sukarnoputri itu sebagai koruptor.
Pada kesempatan itu, buruh juga lantang meneriakkan kekecawaannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), karena membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan janji kampanye.
Kecaman lain juga dilontarkan karena Jokowi dicap tak peduli terhadap nasib warga negara Indonesia di luar negeri yang terancam hukuman mati. Menurut buruh, Pemerintah cuma diam, tak sedikit pun berjuang memberikan perlindungan.
"Melawan korupsi, memberantas narkoba, itu hanya basa basi kawan-kawan, hal lain adalah jelas-jelas Budi Gunawan (BG) adalah koruptor tetap saja dipilih untuk dijadikan sebagai Wakapolri. Ini jelas tidak sesuai dengan rencanannya kawan," kata koordinator aksi buruh, Rudi, dalam orasi di atas mobil komando di Bundaran HI, Tahmrin Jakarta Pusat.
"Selain itu, teman kita, warga negara Indonesia banyak yang siap menghadapi hukuman mati di luar negeri, tetapi pemerintah tidak memberikan perlindungan sedikit pun bagi warga Indonesia," katanya.
Karena itu, Rudi melanjutkan, sangat penting bagi kaum buruh dan masyarakat tertindas untuk saling bahu membahu, memperkuat persatuan melawan aksi ketertindasan yang dilakukan pemerintah. Rezim antidemokrasi terpampang jelas dalam perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang mana pemerintah melarang warganya menyampaikan aspirasi.
"Penting bagi kita untuk memperkuat persatuan kaum buruh dan masyarakat yang tertindas, dan melawan penindasan antidemokrasi, dan itu terjadi pada saat KAA yang melarang masyarakat menyampaikan aspirasi," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah