Suara.com - Pekerja media massa yang tergabung di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya menagih janji Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Risma diminta mewujudkan janjinya segera menetapkan upah sektoral untuk pekerja media di Surabaya.
Ketua AJI Surabaya, Prasto Wardoyo mengatakan penetapan upah sektoral berdasarkan keputusan walikota sangat penting untuk menjamin kesejahteraan pekerja media, khususnya jurnalis. Sebab berdasarkan survey upah layak AJI Surabaya, masih banyak ditemukan upah pekerja media di bawah Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).
Selain mendesak penetapan upah sektoral, AJI Surabaya meminta kepada perusahaan media memberikan perlindungan keamanan terhadap karyawannya. Terutama kepada pekerja media perempuan.
"Salah satu hak yang selama ini nyaris tidak pernah didapatkan jurnalis perempuan adalah hak cuti haid. Kami juga meminta adanya pendirian serikat pekerja di media massa," ujar Prasto, Jumat (1/5/2015).
Dalam aksi ini para jurnalis memulai aksinya di depan Monumen Pers Perjuangan Jalan Embong Malang Surabaya. Dengan membawa kantung bertuliskan 'Jurnalis Juga Buruh' dan 'Sejahterakan Kami', mereka berjalan menuju Gedung Grahadi Surabaya untuk bergabung bersama elemen buruh lainnya. (Yovie Wicaksono)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram