Suara.com - Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Eryanto Nugroho meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG). Pemecatan didesak dilakukan karena Polri --di bawah pimpinan Badrodin dan BG dinilai telah melakukan kriminalisasi kepada Novel Baswedan.
“Kami memandang upaya cari kesalahan penyidik KPK dan pendukung antikorupsi merupakan upaya melemahkan gerakan antikorupsi di Indonesia. Presiden Jokowi harus berhenti membiarkan penegakan hukum di Indonesia yang semakin suram,” kata Eryanto, saat ditemui di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Jumat (1/5/2015).
"Presiden Joko Widodo pecat Badrodin, pecat BG, atau siapa pun yang melakukan kriminalisasi,” pungkasnya.
Lebih lanjut Eryanto menjelaskan bahwa substansi kasus Novel Baswedan sarat dengan kejanggalan, dan adanya motif balas dendam. Pasalnya, dugaan tindak pidana yang disangkakan kepada Novel Baswedan dimulai dari 2004, lalu diungkit kembali pada 2012 ketika KPK mengusut perkara tindak pidana korupsi yang melibatkan pejabat tinggi Kepolisian, dalam hal ini mantan Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo.
"Pada 2015, kasus Novel Baswedan kembali mencuat pasca-KPK melakukan pengusutan terhadap kasus Komjen Pol Budi Gunawan. Ini kan aneh sekali. Kami melihatnya Polri ini menjatuhkan KPK. Selama tenggang waktu antara 2012 hingga 2015 kenapa tidak ada tindak lanjutnya," tegasnya.
Eryanto pun mendesak Presiden Jokowi dan Polri untuk menghentikan penyidikan dan mengeluarkan Novel Baswedan dari tahanan. Jika tidak KPK bukan hanya dilemahkan oleh lembaga penegak hukum namun bisa 'mati suri'.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana