Suara.com - Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Cicih bin Aing Tholib meminta belas kasihan ke Presiden Joko Widodo. Cicih diputus hukuman mati oleh pengadilan setempat.
Cicih adalah tenaga kerja perempuan asal Karawang, Jawa Barat. Dia dituduh membunuh anak majikannya yang masih kecil di Abu Dhabi. Cicih sudah 2 kali menjalani siding.
Di siding pertama, dia divonis hukuman mati. Setelah itu pengacara Cicih banding, namun dia masih dihukum mati. Sekarang Cicih tengah menjalani siding banding kedua.
Adik Cicih, Nuryati datang ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bersama ibu dan ayah Cicih, Zubaidah dan Tholib. Keluarga Cicih bertemu dengan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dengan diantar Anggota DPR dari Partai Demokrat Saan Mustafa.
Nuryanti meminta Presiden Joko Widodo melobi Raja Abu Dhabi, Khalifa bin Zayed Al Nahyan untuk membebaskan kakaknya. Nuryanti mendengar cerita kakaknya, kalau TKI asal Filipina yang dihukum mati akhirnya dibebaskan. Sebab Presiden Filipina Benigno Aquino menghubungi langsung Raja Abu Dhabi.
“Mohon bantuannya untuk Bapak Presiden agar kami bisa berkumpul sama keluarga lagi. Mohon pertolongannya kepada Bapak Presiden,” kata Nuryati di Kantor BNP2TKI Jakarta, Rabu (6/5/2015).
"Kakak saya cerita, TKI yang dihukum mati asal Filipina diampuni. Karena Presiden (Filipina) hubungi langsung ke sana," tambah Nuryati.
Nuryati bercerita kakaknya bekerja di Abu Dhabi sejak tahun 2009. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan menjaga anak bayi. Di tahun 2012, Cicih dituduh membunuh anak bayi majikan yang usianya kurang lebih 1 tahun.
Namun kasus pembunuhan itu baru diketahui keluarga Cicih di tahun 2013. Nuryati pun mengadu ke Saan Mustafa untuk ditemani melapor ke BNP2TKI. Saan san keluarga Cicih pun sudah bertemu dengan staf Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar Indonesia di Abu Dhabi.
“Kasus ini sudah bergulir. Tapi keluarga tidak ingin dibayar uang diat. Mereka mau meneruskan ke keluarga,” kata Saan.
Saan yang mengikuti kasus Cicih menduga ada unsur jebakan di kasus itu. Sebab Cicih tidak bekerja sendiri di rumah majikannya.
“Ada 2 pekerja di rumah itu, satu lagi asal Filipina. Cicih pun membantah membunuh anak majikannya. Tapi dia dipaksa untuk mengaku membunuh dengan iming-iming akan diberikan tiket pulang ke Indonesia. Tapi setelah mengaku, Cicih malah dipenjara,” cerita Saan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
DPRD DKI Jamin Ekonomi Jakarta Tak Akan Mati karena Aturan Kawasan Tanpa Rokok
-
Romo F.X. Mudji Sutrisno, SJ Meninggal Dunia, Ketua STF Driyarkara Sampaikan Duka
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun