Suara.com - Para pelajar Sekolah Dasar dewasa ini rentan menjadi korban penyalahgunaan narkoba akibat bebasnya peredaran obat-obat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Para orang tua dan guru-guru di sekolah harus dapat mengantisipasi agar pelajar SD tersebut tidak terpengaruh dan terbebas dari narkoba," kata Ketua DPD Gerakan Nasional Antinarkotika (Granat) Sumatera Utara Hamdani Harahap di Medan, Jumat (15/5/2015).
Menurut Hamdani, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Narkotika Nasional (BNN), tercatat sekitar 400 ribu orang menjadi korban narkoba yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar Sekolah Dasar (SD), mahasiswa, hingga pejabat pemangku kebijakan.
"Korban narkoba yang cukup banyak ini harus segera dieliminir atau dikurangi karena akan merugikan masyarakat dan juga dapat mengganggu keamanan negara," katanya.
Ia menyebutkan, Kepolisian, BNN, dan institusi hukum lainnya memiliki tanggung jawab besar dalam mencegah dan sekaligus memberantas peredaran narkoba tersebut.
Selain itu, aparat keamanan tersebut juga harus dapat memutus mata rantai perdagangan barang haram tersebut sehingga tidak bisa masuk ke Indonesia.
DI Sumut, pintu masuk narkoba itu cukup banyak, seperti di wilayah perairan Tanjung Balai dan Asahan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka sehingga memiliki kerawanan terhadap narkoba dari Malaysia.
"Setiap minggunya, petugas kepolisian mengamankan warga yang ketahuan menyimpan dan membawa narkoba dari negara itu. Itu harus menjadi perhatian bagi penegak hukum dan meningkatkan pengawasan di daerah tersebut," kata praktisi hukum itu.
Hamdani menambahkan, pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba tersebut harus tetap gencar dilakukan karena Sumut sudah dalam kondisi darurat narkoba.
"Kita tidak boleh menganggap sepele terhadap bahaya narkoba, karena bisa membuat kehancuran moral para remaja dan generasi muda," kata Hamdani.
Data yang diperoleh dari BNN, tercatat sebanyak 4,6 juta atau sekitar dua persen dari penduduk Indonesia terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Kemudian, sebanyak 15.000 orang diantaranya meninggal dunia secara sia-sia setiap tahun akibat menggunakan zat berbahaya itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
-
Antrean Mengular, Polisi Siapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57 Tol Jakarta - Cikampek
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Ragunan Siaga Pohon Tumbang demi Keamanan Pengunjung
-
Pemilik Akun Doktif Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik, Tapi Tidak Ditahan
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ragunan Buka Lebih Awal dan Siap Layani Lonjakan Pengunjung
-
Pesan Natal PDIP: Dari Solidaritas Sosial hingga Komitmen Merawat Pertiwi