Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlidungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menegaskan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan seorang bapak bernama Sadriansyah di Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, terhadap anak kandungnya sendiri di sudah tidak bisa ditolerir.
"Kejadian yang biadab. Tidak bisa ditolerir. Karena sudah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri," kata Arist saat dihubungi suara.com, Minggu (17/5/2015).
Selain memerkosa anak kandung, Sadriansyah membunuh empat anak kandungnya sendiri dalam rentang waktu 1997 sampai 2008. Anak yang dibunuh Sadriansyah masing-masing bernama Santi Purwasih (1 bulan) kejadiannya tahun 1997, kemudian Saparudin (2 bulan) dibunuh tahun 1998, Lalu Marhat (3 bulan) dibunuh tahun 2001, dan Syahrul (4 bulan) dibunuh tahun 2008.
Arist mengatakan dalam waktu dekat ini, Komnas Perlindungan Anak akan berkoordinasi dengan Polres Sungai Kunjang untuk mendalami kasus tersebut.
"Perwakilan kita di Samarinda akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya," kata Arist.
Kapolsek Sungai Kunjang Komisaris Polisi Siswantoro mengatakan kasus itu terungkap setelah Sadriansyah ditangkap polisi karena dilaporkan memerkosa anaknya yang berusia 15 tahun. Dia ditangkap pada Jumat (15/5/2015) berdasarkan laporan anaknya yang menjadi korban perkosaan karena sudah tak kuat dijadikan budak seks bapaknya. Dari situ, kemudian polisi menggali keterangan dari istri Sadriansyah.
“Dari keterangan itu, kemudian terungkap jika pelaku juga membunuh empat anaknya dan terus menerus memerkosa anak ke tiganya yang masih berusia 15 tahun,” kata Siswantoro.
Berita Terkait
-
Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
-
15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Akhirnya Tertangkap
-
Heboh 15 Tahanan di Polresta Samarinda Kabur, Kok Bisa?
-
Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!