Suara.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin yang baru saja selesai melaksanakan rapat paripurna istimewa dikejutkan dengan datangnya Badan Narkotina Nasional yang langsung melaksanakan kegiatan tes urine, Senin (18/5/2015).
Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali menegaskan, sebanyak 45 anggota dewan Banjarmasin wajib mengikuti tes urine ini untuk memastikan tidak ada yang terlibat narkoba.
"Tidak ada boleh yang mangkir, semuanya harus berani dites urinenya, ini untuk menunjukkan kemasyarakat bahwa wakilnya tidak ada yang terlibat narkoba," ujarnya.
Jika sampai ada yang fositif urinenya mengandung zat narkoba, Iwan meminta media untuk mengungkapnya, biar masyarakat pemilih yang bersangkutan mengetahuinya.
"Dalam kelembagaan kita memang tidak ada sanksi tegas diberhentikan, tapi sanksi di masyarakat diketahui ada anggota dewan terlibat narkoba pastinya sangat berat," ucap politisi Partai Golkar itu.
Dia bersyukur, dari 43 anggota DPRD yang hadir pada rapat paripurna dan langsung dites urinenya, dilaporkan BNN tidak ada yang fositif terlibat narkoba, dan ini menurut dia kabar yang menggembirakan.
"Memang ada dua anggota kita yang tidak hadir pada rapat paripurna karena ada aral, hingga tidak masuk dites urine oleh BNN, bisa nanti mereka menyusul," bebernya.
Kepala BNN Kota Banjarmasin AKBP Ilyas yang langsung memimpin tes urine para anggota DPRD Kota Banjarmasin menyatakan semuanya dinyatakan negatif.
Diungkapkan dia, ada enam komponen narkoba yang diperiksa diurine para anggota dewan apabila kemungkinan ada zatnya, yakni, inex, ekstasi, sabu, ganja, morfin, dan cocain, sementara zat minuman beralkohol tidak termasuk.
"Dia mengapresiasi semua anggota dewan mau bekerjasama melaksanakan tugas mereka ini, sebab semua unsur pemerintah tidak akan luput dari pemeriksaan yang mereka lakukan, termasuk PNS, TNI, dan kepolisian," bebernya.
Ilyas menegaskan, tugas yang pihaknya lakukan ini selalu dikoordinasikan sebelumnya dengan pimpinan lembaga yang bersangkutan, termasuk apabila ditemukan anggotanya yang fositif terindikasi keterlibatan narkoba dikandungan zat urinenya.
"Meski dilakukan secara mendadak, pimpinan lembaga tetap akan kita beri tahu sebelum dilaksanakan," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan