Suara.com - Pengurus masjid Ash Sholah di Jalur Gaza, Palestina, menyampaikan ucapan terima kasih dalam wujud penghargaan berupa plakat yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
"Mereka menyampaikan itu atas sumbangan rakyat Indonesia yang membantu renovasi masjid yang hancur itu akibat agresi Israel 51 hari yang lalu," kata Ketua Presidium organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia dr. Henry Hidayatullah di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris menjelaskan bahwa lewat sumbangan yang masuk untuk amanah Kemanusiaan Gaza, MER-C pusat menyalurkan donasi rakyat Indonesia untuk pembelian material bagi perbaikan masjid itu.
Masjid itu terletak di wilayah Jabaliya, Gaza Utara. Jabaliya berjarak 4 kilometer 2,5 mil utara Kota Gaza.
Saat perang lalu jenazah syuhada sebagian besar ditemukan di wilayah utara Jalur Gaza, tepatnya di distrik Beit Hanun dan Jabaliya.
Kondisi masyarakat Jabaliya yang padat penduduk dan sebagian besar miskin membuat mereka belum dapat memperbaiki dan menggunakan masjid tersebut secara penuh karena adanya kerusakan di sana-sini.
Setelah mendapat laporan kerusakan, sukarelawan MER-C di Gaza melakukan pengecekan langsung ke lokasi masjid diikuti dengan pengiriman pengajuan material untuk perbaikan masjid ke MER-C pusat Jakarta berupa seng atap seluas 400 m2, karpet seluas 360 m2, semen 20 sak, blok/batako 200 buah, dan pasir satu truk.
Setelah renovasi diselesaikan dalam waktu sepekan pengurus Masjid Ash Sholah mengundang para sukarelawan MER-C di Gaza dalam acara syukur mereka kepada Allah SWT.
Pada saat itulah pengurus masjid mengucapkan terima kasih unik dalam bahasa Indonesia Imam Masjid Ash Sholah Abu Bilal memberikan sambutan dan kemudian memberikan plakat penghargaan serta ucapan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah membantu memperbaiki masjid tempat mereka, sekaligus memohon keridaan dan pertolongan Allah SWT selama ini.
Mereka berusaha keras menulis plakat dalam bahasa Indonesia.
Ketika para sukarelawan menanyakan kenapa harus bersusah payah dengan bahasa Indonesia? Salah seorang pengurus menjawab hal ini mereka lakukan agar pesan mereka bisa langsung dipahami oleh rakyat Indonesia melalui MER-C.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah mempercayakan donasinya melalui MER-C. Teriring doa semoga donasi yang diberikan menjadi amal baik yang terus mengalir bagi para donatur selama masjid ini dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita di Gaza, Palestina," kata Henry Hidayatullah.
MER-C saat ini sedang mempersiapkan peresmian sekaligus serah terima sebuah rumah sakit, yakni bernama Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, yang dibangun sejak enam tahun silam.
Pembangun RSI di Gaza berawal dari misi tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang membawa bantuan obat-obatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia untuk warga Gaza, Palestina, akhir 2008 hingga awal 2009, dipimpin dr. Rustam S. Pakaya, M.P.H. yang saat itu menjabat Kepala Pengendalian Krisis (PPK) Departemen (Kementerian) Kesehatan dan Direktur Urusan Timur Tengah Departemen Luar Negeri Aidil Chandra Salim, M.Comm. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO