Suara.com - Sejumlah pedagang beras di Pasar Besar Ngawi, Jawa Timur, resah dengan peredaran beras yang diduga mengandung plastik yang beberapa waktu lalu ditemukan di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pedagang beras di Pasar Besar Ngawi, Tinatun, mengatakan akibat berita itu penjualan beras di kiosnya menjadi berkurang. Meski pengurangannya tidak signifikan, tetap saja membuat cemas.
"Kalau seperti ini terus, penjualan beras di Pasar Besar Ngawi bisa menurun. Meski di pasar sini tidak ditemukan beras palsu, namun tetap kena imbasnya," ujar Tinatun, Rabu (20/5/2015).
Sebelum beras plastik beredar, dia bisa menjual satu kuintal beras sehari, kini merosot tajam.
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia memberikan tiga cara saat warga membeli beras. Pertama pegang butir-butir berasnya, apakah agak kasar atau licin. Kalau licin, dapat dipastikan beras itu terbuat dari bahan sintetis.
Cara kedua melihat secara saksama butir-butir berasnya, apakah beras itu putihnya bening atau sedikit keruh. Jika berasnya berwarna putih keruh, maka merupakan beras asli yang berasal dari gabah.
Terakhir, perhatikan tumpukan butir-butir beras itu. Jika semua beras itu utuh tanpa ada patah-patah, maka itu beras palsu atau sudah diproses.
Beras plastik bisa menimbulkan kanker payudara atau minimal penyakit lambung serius. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM