Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mengatakan, adanya video asusila anak terjadi karena kurangnya tindakan pencegahan oleh berbagai pihak dalam mengantisipasi adanya modus-modus kejahatan baru.
"Itu (video asusila anak) masalah yang baru muncul, modus baru. Menurut saya, (itu) disebabkan kita di Indonesia tidak memikirkan tindakan alternatif atau pencegahan. Jadi suatu saat muncul tindakan yang tidak kita pikirkan, konsep itu (pencegahan) tidak ada," kata Yohana, dalam acara Penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia (API) 2015, di Kementerian PP dan PA, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Lebih jauh, Yohana mengaku khawatir, adanya video asusila anak itu jika diakses anak-anak yang lain, dapat menyebabkan mereka menggunakan daya khayal secara bebas dan secara tidak sadar menirunya. Selain itu, video asusila tersebut juga dikhawatirkannya dapat menyebabkan kekerasan seksual pada anak meningkat.
Padahal orang dewasa yang lebih paham, menurut Yohana, seharusnya membimbing dan melindungi anak-anak, bukan malah mengajari hal yang tidak seharusnya. Untuk itu, dia mengatakan akan menggelar Rakornas dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kepolisian RI (Polri), untuk menyusun strategi dalam mengatasi masalah tersebut.
"Kita rencananya akan membuat Rakornas Kementerian PP dan PA, Kominfo dan Kepolisian, untuk membicarakan situs pornografi, termasuk prostitusi online dan kekerasan seksual orang tua pada anak," ujarnya.
Yohana pun kembali mengimbau kepada para orangtua, untuk mengawasi anaknya dan mengajarkan pendidikan seks dini dengan benar dan sesuai usia, untuk menghindari adanya pelecehan seksual pada anak.
Diketahui, video anak kecil yang melakukan adegan seks di hadapan beberapa orang lainnya, sempat muncul di situs video dan menghebohkan pengguna jejaring sosial internet. Video berdurasi empat menit delapan detik itu pun menyebar di media sosial. Dalam video itu, terdapat orang dewasa yang memegang kamera dan memberikan perintah dalam bahasa daerah. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!