Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau ambil pusing dengan aksi massa mendesak pencopotan dirinya.
Ahok menilai aksi tersebut dilakukan oleh masyarakat yang buta undang-undang. Para demonstran, lanjut Ahok, juga berlaku rasis karena menggunakan alasan ras dan suku.
"Orang gak ngerti dasar UUD 45, dan pancasila," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6/2015).
"Semua orang Tuhannya satu, ini hubungannya vertikal Lalu ditutup oleh sila ke-5 yaitu keadilan sosial, ini horizontal, jadi gak ada yang sehebat kita," kata Ahok.
"Vertikal Tuhan yang maha esa, kalau kamu mengakuinya, berarti semua orang ciptaan Tuhan yang maha esa, jadi kamu nggak boleh nginjek orang, menghina orang karena suku, ras, karena tuhan cuma satu," jelas Ahok.
Lebih jauh Ahok mengatakan bahwa dirinya sudah kebal didemo. Dengan begitu, mantan Bupati Belitung Timur itu memilih cuek, dan fokkus mengerjakan tugas sebagai Gubernur DKI.
"Biasalah. Saya kan udah biasa didemo. Ga apa. Cuek aja. Paling minum obat sudah selesai dosisnya," kata Ahok kemarin.
Sebagai informasi, ratusan orang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang terdiri dari berbagai ormas berdemonstrasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta sejak pukul 10.15 WIB tadi. Mereka meminta DPRD mencopot Ahok dari jabatan Gubernur DKI.
Tag
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa