Suara.com - Polisi sedang menelusuri kepemilikan motor Honda XP 1300 CC yang digunakan pengendara bernama Rooki Herdarmel yang mengaku sebagai anggota Paminal Mabes Polri.
Polisi gadungan ini terjaring Operasi Patuh Jaya lantaran nekat memasuki jalur busway beberapa waktu lalu.
"Lagi ditelusuri legalitas mogenya itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya M Iqbal kepada wartawan, Rabu (3/6/2015).
Menurutnya, motor itu sengaja dimodifikasi memakai atribut polisi. Iqbal melanjutkan kalau motor yang dibawa polisi gadungan ini adalah motor pinjaman dari temannya.
"Dipinjam dari temannya, motor itu dirakit. Penyidik belum memeriksa saksi-saksi lain, kalau sudah ditelusuri pasti kita ekspose,” katanya.
Sebelumnya, Rooki yang mengaku sebagai anggota Paminal Mabes Polri terjaring Operasi Patuh Jaya lantaran masuk jalur busway saat melewati kawasan Jalan Arteri Kebon Jeruk yang mengarah ke Jalan Permata Hijau, Jakarta Barat.
"Anggota lagi operasi lihat motor dinas dari jauh pakai lampu stroobo," kata Iqbal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (29/5/2015).
Menurutnya, saat polisi memberhentikan laju motor, pengendara tersebut mengaku anggota Paminal Mabes Polri. Memang dari penampilan luar pengendara tersebut dilengkapi atribut polisi.
"Ketika diminta KTA (Katu Tanda Anggota), dibuka helmnya kelihatan bukan polisi, kita sudah felling. Semua lengkap dengan atribut polisi. Mulai dari jaket, helm pokoknya semua atribut polisi," katanya.
Meski demikian, polisi gadungan ini tidak bisa menunjukkan surat kendaraan motor yang diketahui bermerk Honda XP 1300 CC tersebut.
"STNK nggak ada, SIM ada. Motifnya buat gagah-gagahan. Tapi nggak bisa nuduh dan akhirnya Dirlantas sarankan bawa ke Provos," katanya.
Atas perbuatanya itu, Rooki terancam dikenakan pasal pemalsuan dan pelanggaran lalu lintas dengan pidana di atas lima tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!