Suara.com - Tunggal putri Indonesia Maria Febe Kusumastuti mengatakan faktor mental akan sangat berpengaruh dalam menghadapi pebulutangkis asal Jepang.
Hal tersebut ia sampaikan setelah memastikan diri ke babak delapan besar dan akan menunggu pemenang antara dua wakil dari Jepang Yui Hashimoto dan Minatsu Mitani.
"Saya berharap tim dan seluruh suporter terus mendukung apa pun yang terjadi. Sangat disayangkan jika atlet mengalami kekalahan tidak lagi mendapat dukungan untuk mengembalikan mental," kata Febe di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Ia juga menyatakan bahwa sebenarnya Indonesia mempunyai pemain-pemain bagus di tunggal putri.
"Tetapi kadang-kadang kalau kalah tidak didukung lagi, beda sama pemain di luar negeri, apalagi sekarang tampil di kandang sendiri dan mental sangat berpengaruh," kata pebulutangkis peringkat 28 dunia itu.
Sebelumnya, Febe berhasil lolos ke babak delapan besar Indonesia Open 2015 setelah mengalahkan wakil Hong Kong Yip Pui Yin dua game langsung 21-17, 21-14.
Tampil di lapangan empat Istora Senayan Jakarta, Febe langsung menekan sejak awal.
Namun, Yip yang menjadi satu-satunya wakil Hong Kong yang melaju ke babak 16 besar memberi perlawanan sengit.
Meski sempat melakukan kesalahan dalam melakukan service, namun Febe mampu membalas sehingga berhasil mengunci kemenangan pada game pertama dengan skor 21-17.
Sementara di game kedua, Febe dengan mudah mengatasi perlawanan Yip dengan skor 21-14 sekaligus memastikan langkah tunggal putri Indonesia pertama yang lolos ke babak delapan besar Indonesia Open 2015.
Sementara wakil Indonesia lainnya yaitu Lindaweni Fanetri bakal bertarung dengan wakil Taiwan Tai Tzu Ying untuk bisa mendampingi langkah Maria Febe di babak delapan besar.
Dalam pertandingan pada Rabu (3/6), Lindaweni sukses mengalahkan wakil dari Kanada Michelle Li dua game langsung dengan skor 21-17, 21-11. (Antara)
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci