Suara.com - LSM HAM The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial) menilai calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso adalah 'produk' orde baru. Namun Sutiyoso diakui memiliki pengalaman panjang di dunia intelijen.
Direktur Imparsial Poengky Indarti menjelaskan meski berlatarbelakang militer dengan menjadi Kopassus, Sutiyoso adalah seorang sipil. Dia sudah pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Sehingga, menurut Poengy, penunjukan seorang sipil menjadi Kepala BIN adalah sesuai dengan track. Hanya saja usia Sutiyoso yang tak lagi muda itu diragukan kelincahannya untuk mengemban tugas.
"Apalagi pengalamannya di dalam dunia intelejen adalah pengalaman pada masa Orde Baru. Kami khawatir paradigma lama intelejen masa Orde Baru akan mewarnai pemikirannya," jelas Poengky saat berbincang dengan suara.com, Rabu (10/6/2015).
Imparsial juga menilai Sutiyoso sebagai seseorang yang terkait pelanggaran HAM masa lalu. Sehingga diduga akan membuat BIN tidak bersedia bekerjasama membongkar kasus-kasus pelanggaran HAM berat.
"Sayang sekali, Presiden Jokowi justru memilih Sutiyoso yang diduga terkait kasus Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli) dan dia juga menjadi Gubernur DKI pada saat terjadinya situasi genting di Ibukota pada tahun 1997 dan 1998, pada masa terjadinya penculikan aktivis, kerusuhan Mei dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya seperti Trisakti dan Semanggi," jelas Poengky.
Berita Terkait
-
Imparsial: Sutiyoso Jadi KaBIN Sama Dengan Bagi-bagi Kekuasaan
-
Jadi Kepala BIN, Fahri Hamzah: Sutiyoso Harus Bebas Partai
-
Jokowi Tak Ajak Bicara Menteri Tedjo Soal Penunjukan Kepala BIN
-
Jokowi: Pemilihan Panglima TNI dan Kepala BIN Hak Prerogatif Saya
-
JK: Bila Sutiyoso Kepala BIN, Harus Mundur dari Ketua Umum PKPI
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Istana Buka Suara! Prabowo Kaji Serius Usul Bulog Jadi Kementerian, Bapanas Bakal Dilebur?
-
Ribuan Guru Berkumpul di Temu Pendidik Nusantara XII untuk Menjawab Tantangan Pendidikan Iklim
-
Putusan Praperadilan Kasus Korupsi Chromebook Siang Ini, Akankah Status Tersangka Nadiem Gugur?
-
Tragedi Pantai Modangan: Abai Peringatan, 2 Wisatawan Surabaya Hilang, 1 Tewas Terjepit Karang
-
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Sopir Travel Ngantuk Hantam Truk: 1 Tewas, 9 Terluka!
-
Terungkap! Arief Prasetyo Dicopot dari Kepala Bapanas, Istana: Disiapkan untuk Tugas Baru
-
DPR Sebut Kegagalan ke Piala Dunia Bukan Akhir, Tapi Awal dari Pembenahan Total Sepak Bola Nasional
-
Misteri Kematian Terapis RTA: Korban Masih 14 Tahun, Polisi Curigai Terkait Jaringan TPPO
-
Prabowo Kumpulkan Kabinet: Bahas DHE dan Stabilitas Keuangan, Kebijakan Baru Segera Diumumkan?