Suara.com - Komisi I DPR RI mengusulkan pembentukan tim pengawas intelijen, seiring dengan uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala Badan Intelijen Nasional yang baru.
"Peraturan DPR RI sudah disahkan, tinggal Komisi I DPR RI mengusulkan nama-nama yang duduk di tim pengawas intelijen DPR itu," kata Mahfudz di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Dia menjelaskan, Badan Pengawas Intelijen yang dibentuk DPR RI adalah tim pengawas yang dibentuk mewakili publik untuk mengawasi kerja intelijen.
Hal itu, terang Mahfudz, termasuk tugas intelijen dalam penyelidikan manakala ditemukan indikasi penyimpangan berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi intelijen.
"Berdasarkan UU, jumlah anggotanya adalah perwakilan setiap fraksi plus pimpinan (Komisi I DPR RI) sehingga sekarang kurang lebih 14 orang," ujarnya.
Mahfudz menjelaskan landasan pembentukan tim itu adalah UU Intelijen dan Peraturan DPR RI, sedangkan Peraturan DPR RI lebih kepada peraturan teknisnya.
Menurut Mahfudz, pembentukan tim pengawas intelijen ini menunggu pengesahan anggota di sidang paripurna.
"Perwakilan fraksi dan komisi dibentuk dan disahkan oleh paripurna sehingga pergantian orangnya tidak mudah pindah komisi. Anggotanya ini anggota tim harus diambil sumpahnya karena menyangkut kerahasiaan negara," katanya.
Selain itu dia menjelaskan sejauh ini belum ada satu kasus yang dimunculkan pemerintah maupun DPR yang perlu investigasi secara khusus.
Namun menurut dia, apabila tim itu terbentuk maka akan bisa mengantisipasi jika suatu waktu ada indikasi tindak intelijen. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya
-
DPRD DKI Galang Rp 359 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi