Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah menolak rencana revisi Undang-Undang (UU) KPK. Namun diketahui, hal itu berseberangan dengan pandangan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK).
Menanggapi hal tersebut, Wapres JK menilai bahwa itu hanya gaya bahasa Presiden Jokowi saja yang menyatakan tidak setuju UU KPK direvisi. Menurut JK, presiden ketujuh RI itu yang pasti menginginkan adanya perbaikan di lembaga antirasuah tersebut.
"Tidak berbeda paham. Tujuannya sama. Kadang-kadang ya, cara bicaranya beda. Tujuannya sama, (yaitu) perbaikan," tegas JK, usai menghadiri undangan berbuka puasa bersama DPP Partai Nasdem, di Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (20/6/2015) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Plt Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrrahman Ruki mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menolak rencana usulan revisi UU KPK.
"Presiden menyatakan menolak rencana dan usulan revisi Undang-Undang KPK. Begitu," kata Ruki, ketika memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.
Presiden, menurut Ruki pula, mengatakan menolak rencana itu karena bukan termasuk prioritas pembahasan undang-undang.
"Sebetulnya Prolegnas-nya 2016, bukan 2015 ya. Tapi tidak tahu kenapa ada percepatan. Tapi yang jelas, Presiden menolak," paparnya.
Ruki mengatakan bahwa dengan adanya penolakan itu, maka DPR RI akan kesulitan untuk membahas revisi UU KPK.
"Revisi terhadap Undang-Undang KPK dilakukan setelah sinkronisasi semuanya. Tidak boleh duluan. Dan kita minta itu. Dan itu kemudian disambut oleh Presiden," papar Ruki.
"KUHP dan KUHAP harus direvisi lebih dulu. Itu harus lebih dulu, disesuaikan dengan UNCIC terlebih dulu. Tapi yang menyangkut kelembagaan KPK, nanti dululah, kalau itu sudah selesai," tambahnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap