Suara.com - PT. Mass Rapid Transit Jakarta akan memberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas untuk pengalihan jalur bus Transjakarta di sekitar Istora Senayan terkait pekerjaan pembangunan stasiun MRT di lokasi tersebut.
"Stasiun Istora adalah salah satu dari enam stasiun bawah tanah yang saat ini sedang berlangsung pembangunannya. Untuk memperlancar pekerjaan, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam siaran pers, Minggu (21/6/2015).
Menurut dia, saat ini pekerjaan pembangunan Stasiun Istora memasuki tahapan pengecoran atap stasiun atau roof slab. Oleh karena itu, dilakukan rekayasa lalu lintas untuk jalur Transjakarta di sisi barat dan timur di samping lokasi proyek tersebut.
"Selama pekerjaan itu berlangsung, jalur bus Transjakarta akan berpindah ke jalur cepat, terhitung mulai 23 Juni hingga 6 Agustus 2015. Pengalihan itu hanya dilakukan pada malam hari, yakni mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB," ujar Dono.
Lebih lanjut, manajemen MRT Jakarta beserta kontraktor pelaksana telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek MRT di Ibu Kota.
"Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pengguna jalan agar terus berhati-hati dalam berlalu lintas dan senantiasa mematuhi rambu-rambu serta arahan dari petugas di lapangan," tutur Dono.
Sementara itu, di lokasi proyek MRT Jakarta untuk Stasiun Senayan, dia mengungkapkan saat ini berlangsung tahapan pekerjaan penggalian stasiun bawah tanah untuk area concourse level. Diperkirakan, pekerjaan itu akan berlangsung hingga akhir Agustus 2015.
Sama dengan Stasiun Senayan, dia mengatakan pekerjaan yang sama juga tengah dilakukan di dua lokasi proyek MRT lainnya, yaitu di Stasiun Setiabudi dan Stasiun Bendungan Hilir.
"Segenap manajemen PT. MRT Jakarta memohon dukungan dari masyarakat agar proyek MRT berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat selesai tepat waktu," tambah Dono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu