Suara.com - Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengingatkan DPR terkait Usulan Program Pembangunan Daerah Pemlihan (UP2DP) alias Dana Aspirasi Daerah Pemilihan (Dapil).
"Perlu kehati-hatiaan," kata Zulkarnaen usai rapat konsultasi dengan Pimpinan DPR dan anggota Badan Legislasi (Baleg), di DPR, Jakarta, Selasa (23/6/2015).
Zulkarnaen menerangkan, perlu kejelasan petunjuk teknis untuk pelaksanaan dana aspirasi tersebut, termausuk persiapan dan pertangungjawabannya.
"Kalau sistemnya tidak baik tentu risiko-risiko harus kita antisipasi. Kami berharap DPR perlu kehati-hatian dan kesiapan yang matang untuk pemerataan pembangunan daerah bisa terwujud," kata Zulkarnaen.
Zulkarnaen sadar, aturan dana aspirasi ini mengalami pro-kontra yang kuat, baik di DPR dan publik. KPK memilih menahan diri turut terlibat dalam pro-kontra ini.
"Kami dari KPK, karena aspek politik pro-kontra untuk ini tinggi, maka kita tidak dalam domain itu," kata Zulkarnaen.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menerangkan rapat konsultasi dengan KPK memang bertujuan untuk meminta masukan secara detail atas rambu-rambu yang boleh dan tidak boleh saat usul dana aspirasi ditetapkan menjadi peraturan DPR RI.
"Pada kesimpulan akhir, DPR tetap memperhatikan aspek masukan dari masyarakat, aspek dari koridor hukum juga harus kita pegang. Ini memang diatur dalam UU tapi kan selesainya tidak dalam UU saja tapi hrs perhatikan aspek yuridis," kata Taufik.
Seperti diberitakan, sejumlah fraksi di DPR mengusulkan dana aspirasi sebesar antara Rp15 miliar sampai Rp20 miliar perorang. Jika dikalikan 560 anggota DPR, maka dana aspirasi mencapai lebih dari Rp11 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah