Suara.com - Fraksi dengan jumlah anggota terbesar di DPR, PDI Perjuangan, gagal memperjuangan penolakan dana aspirasi Rp11,2 triliun di rapat paripurna DPR.
PDI Perjuangan yang memiliki 109 anggota bersama dua fraksi lainnya, yakni Nasdem dan Hanura bahkan tak berupaya membawa aksi penolakan melalui lobi antar fraksi ataupun membawanya hingga pemungutan suara atau voting.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang dihubungi suara.com, Rabu (24/6/2015), Junimart Girsang membantah kalau kubu kontra dana aspirasi pura-pura serius menolak.
“Waktunya kan sempit untuk melobi, kami kaget karena ini awalnya dari Nasdem menolak dan Hanura minta menunda. Lebih baik kami memilih menolak saja. Tegas,” kilah Junimart yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Fraksi PDI Perjuangan sendiri baru memastikan penolakan justru di hari penentuan menjelang rapat paripurna DPR, yang membahas Usulan Program Pembangunan Daerah Pemlihan (UP2DP) atau yang kerap dikenal dengan istilah Dana Aspirasi Daerah Pemilihan (Dapil), digelar.
Hal itu seperti yang diakui oleh Anggota Baleg DPR Hendrawan Supratikno soal perintah penolakan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Dia menyampaikan kalau surat perintah untuk menolak ini diterima oleh kader banteng di DPR siang hari jelang rapat pada Selasa (23/6/2015).
"Kalau Ketua Umum sudah memutuskan, ya selesai," kata Hendrawan.
Belakangan Junimart juga mengaku kalau di dalam Fraksi PDI Perjuangan sendiri sebetulnya ada juga yang sepakat dengan dana aspirasi sebesar Rp20 miliar perorang.
“Dalam waktu yang relatif singkat semua bisa berubah, termasuk dalam fraksi pro kontra tapi kita mesti ikuti pula dinamika politik yang berjalan, kita serahkan di paripurna,” terang Junimart lagi.
Dia juga mengatakan tak akan mengingkari keputusan rapat paripurna yang akhirnya menyetujui dana aspirasi itu dan memilih menggunakannya.
“Secara pribadi saya mengapresiasi (dana aspirasi), tapi yang muncul kan imagenya tidak bagus. Kalau kita bertanya ke bawah pasti setuju,” ungkap Junimart.
Junimart sekaligus mengkalrifikasi kalau nantinya dana itu tidak akan dipegang oleh anggota DPR, melainkan dialokasikan lewat mekanisme alokasi khusus APBD.
“Jadi kami sama sekali tidak pegang. Kami hanya menampung aspirasi dari dapil. Contoh saya dari Dapil Sumatera 3, nanti aspirasi saya tampung dan diajukan ke pemerintah setempat,” jelas Junimart.
Dana aspirasi ini menyedot perhatian publik. Saat rapat paripurna disahkan, petisi online di change.org yang menolak dana aspirasi mencapai lebih dari 13 ribu orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta